Gunung Kidul (ANTARA Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai perlu mengoptimalkan produksi pangan nonberas dan melaksanakan program ketahanan pangan yang lebih konkret.
"Pemkab belum mengoptimalkan produksi umbi-umbian, seperti uwi, ketela pohon, dan iles-iles sebagai makanan pengganti beras," kata Dosen Universitas Gunung Kidul Antonius Pat Madyana di Gunung Kidul, Rabu.
Menurut dia, iles-iles banyak dijumpai di wilayah gunung Kidul, dan nilai jualnya tinggi untuk diekspor ke Jepang dan Korea. Artinya, komoditas hortikultura iles-iles akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan membantu ketahanan pangan.
"Pengembangan produksi pangan seharusnya tidak hanya difokuskan penanam padi, tetepi juga pemkab mendorong masyarakat untuk menanam umbi-umbian sebagai makananan cadangan saat musim kemarau seperti ini. Masyarakat tidak lagi mengeluh tingginya harga beras atau kelaparan saat musim kemarau panjang," kata dia.
Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Gunung Kidul Asman Latif mengatakan, program ketahanan pangan sudah dilakukan dengan diversifikasi pangan.
Diversifikasi, kata Asman, dalam rangka mengurangi konsumsi beras dengan menggalakkan penanaman umbi-umbian memanfaatkan pekarangan rumah.
"Kami saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk memanfaatkan lahan pekarangan ditanami umbi-umbian," kata Asman.
Ia mengatakan, penanaman umbi-umbian dipusatkan di desa yang rawan pangan khususnya di Sambeng di Kecamatan Ngawen, Mertulu di Kecamatan Gedangsari dan Ponjong.
"Masyarakat juga mulai membiasakan diri makan umbi-umbian sebagai pengganti beras. Kami kira, umbi-umbian mampu menjadi sumber karbohidrat yang bagus," kata dia.
(KR-STR)
Berita Lainnya
IMA Sleman dinilai sangat berperan dalam pembangunan ekonomi
Rabu, 6 Maret 2024 15:24 Wib
Keputusan Pertamina mempertahankan harga BBM dinilai tepat
Minggu, 4 Februari 2024 18:50 Wib
Prabowo dinilai Anies tak tahan jadi oposisi
Rabu, 13 Desember 2023 5:40 Wib
Ganjar dinilai paling paham problem desa
Selasa, 17 Oktober 2023 5:50 Wib
Peran perpustakaan dalam konteks kewirausahaan dan peningkatan kesejahteraan dinilai penting
Kamis, 21 September 2023 22:16 Wib
Anies-Muhaimin dinilai mampu rebut suara dari Nahdliyin di Jawa
Jumat, 1 September 2023 20:52 Wib
Gibran dinilai potensial sebagai bacawapres 2024
Jumat, 25 Agustus 2023 1:47 Wib
Prabowo dinilai berpeluang besar menangi Pilpres 2024
Jumat, 7 Juli 2023 12:12 Wib