Ratusan "Gusdurian" datangi kantor DPD Demokrat DIY

id gusdurian

Ratusan "Gusdurian" datangi kantor DPD Demokrat DIY

Partai Demokrat (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (ANTARA Jogja) - Ratusan pecinta Gus Dur atau "Gusdurian", Rabu, mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak kepada parpol ini agar Sutan Bhatoegana meminta maaf, karena dinilai telah melecehkan Gus Dur.

Simpatisan yang tergabung dalam Garda Pecinta Gus Dur tersebut terdiri atas komponen kader Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Banser se-DIY, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-DIY.

Koordinator umum aksi Achmad Riyanto mengatakan aksi tersebut dilakukan, terkait dengan pelecehan nama baik KH Abdurrahman Wahid oleh politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, beberapa hari lalu.

Menurut Riyanto, Sutan yang mengatakan Gus Dur lengser dari kursi Presiden RI karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Brunaigate, tidak memiliki dasar.

"Kami semua tidak terima atas ucapan Sutan yang menuduh Gus Dur terlibat korupsi," katanya.

Oleh karena itu, melalui aksi ini, kata dia, simpatisan pecinta Gus Dur DIY menuntut agar Sutan meminta maaf kepada publik secara langsung, karena telah melukai hati bangsa.

"Dia (Sutan) wajib meminta maaf kepada publik secara langsung melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, karena telah melecehkan nama `Bapak Bangsa` yang juga Presiden RI ke-4," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya mendesak agar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberhentikan keanggotaan Sutan dalam partai ini.

"Kami berharap Anas mendengar tuntutan kami agar Sutan dipecat dari partai, dan mundur dari keanggotaan DPR RI, karen ucapannya yang melukai hati rakyat," katanya.

Seorang pengajar di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, KH Hafidz yang turut serta dalam aksi tersebut juga mengungkapkan penolakannya atas tuduhan Sutan tersebut. "Saya yakin Gus Dur bersih," katanya.

Menurut dia, tuduhan Sutan adalah hal yang bagi banyak orang tidak mungkin dilakukan seorang kyai seperti Gus Dur.

Aksi yang dikawal puluhan aparat keamanan tersebut, sempat menghambat arus lalu lintas kendaraan di Jalan Kolonel Sugiyono, Kota Yogyakarta.

(KR-LQH)