PKS minta kader tidak apatis

id PKS

PKS minta kader tidak apatis

dokumen istimewa (dokumen istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta kader dan simpatisan tidak galau dan apatis terhadap kondisi politik yang berkembang di Indonesia.

Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kulon Progo Muhyadi di Kulon Progo, Senin, mengatakan dialetika politik yang berkembang saat ini membuat masyarakat apatis terhadap pemerintahan dan partai politik (parpol).

"Kondisi yang melanda masyarakat menjadi tanggung jawab kami sebagai pengurus parpol. Kami terus melakukan pendidikan politik. Kami minta seluruh kader dan simpatisan PKS Kulon Progo untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang," katanya.

Ia mengatakan PKS Kulon Progo melalui kader melakukan pendidikan politik memberikan gambaran politik yang berkembang di Indonesia dan Kulon Progo.

Selama ini, menurut dia, masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam aspek regulasi, penganggaran dan evaluasi kinerja pemerintahan. Sementara masyarakat disuguhkan dan dipertontonkan pejabat korupsi dan konflik kepentingan.

"Saat ini berkembang konflik sosio psikologis, dimana kondisi negara dann sosio politik gaduh. Ini menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk melihat kondisi bangsa ini lebih luas," katanya.

Menurut dia, figur nasional yang digadang sebagai calon presiden 2014 seperti Jokowi, Prabowo, Aburizal Bakri, dan Hatta Rajasa tidak mendapat respon positif dari masyarakat.

"Masyarakat tidak respon terhadap figur yang bermunculan. Masyarakat cenderung apatis terhadap calon-calon nasional. Masyarakat butuh bukti atas janji, bukan sekadar memberi janji," katanya.

Ketua DPD PKS Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan kader di tingkat akar rumput tetap solid untuk melakukan kaderisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat.

PKS Kulon Progo optimistis akan mempertahankan perolehan suara empat kursi.

"Kami realistis terhadap kondisi yang berkembang di masyarakat. Meski demikian, kami tetap berusaha supaya suara PKS di Kulon Progo tidak tergerus. Pemilih PKS merupakan suara kader dan simpatisan, bukan pemilih mengambang," katanya.

(KR-STR)