Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menargetkan seluruh jenjang sekolah negeri dan swasta di wilayah tersebut sudah menerima buku ajar untuk pembelajaran Kurikulum 2013 pada pertengahan Agustus.
"Distribusi buku ajar untuk SD, SMP, SMA dan SMK ditargetkan dapat diselesaikan pada pertengahan bulan ini. Meskipun buku ajar belum tiba, namun hal itu tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Edy, baru ada 12 dari 192 sekolah dasar negeri dam swasta yang menerima secara lengkap buku ajar untuk Kurikulum 2013.
Distribusi buku ajar untuk SD dan SMP di Kota Yogyakarta sempat terhenti akibat amblesnya Jembatan Comal di Pemalang Jawa Tengah, serta adanya aturan yang melarang angkutan barang kapasitas besar untuk melintas selama masa Angkutan Lebaran 2014.
"Bukunya sudah ada, namun karena ada aturan tersebut maka distribusi sempat terhenti. Kami berharap, saat angkutan barang sudah diperbolehkan berjalan kembali, maka distribusi bisa dilakukan," katanya.
Sedangkan untuk buku ajar SMA/SMK baru dijadwalkan untuk didistribusikan pada 18 Agustus.
Buku ajar Kurikulum 2014 tersebut digunakan untuk siswa kelas 1,2,4,5,7,8,10 dan 11 di seluruh sekolah baik negeri dan swasta.
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta kemudian menerapkan kebijakan khusus untuk menjawab kekosongan buku ajar di sebagian besar sekolah yaitu meminta guru untuk membuat salinan buku sesuai jumlah siswa di kelas.
"Setiap guru sudah memiliki buku contoh dan `compact disc` berisi bahan ajar . Bagi siswa sekolah dasar, guru diminta membuat foto kopi tema satu, sedangkan untuk jenjang SMP, SMA dan SMK diminta memfoto kopi Bab Satu," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, total buku ajar untuk Kurikulum 2013 semester pertama yang akan didistribusikan tercatat sebanyak 440.625 eksemplar dengan total biaya pengadaan buku sebesar Rp4,6 miliar.
Jumlah buku untuk SD sebanyak 175.352 eksemplar dengan biaya pengadaan Rp1,43 miliar, SMP sebanyak 156.128 eksemplar dengan biaya pengadaan Rp1,34 miliar, SMA sebanyak 55.719 eksemplar dengan biaya Rp955,1 juta dan SMK sebanyak 53.446 eksemplar dengan biaya Rp922,7 miliar.
"Biaya pengadaan untuk buku ajar semester pertama berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan nanti untuk semester dua menggunakan dana APBD Kota Yogyakarta," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
Satuan pendidikan Indonesia diminta perhatikan siswa kondisi khusus
Jumat, 26 April 2024 3:13 Wib
Gerakan Merdeka Belajar membawa efek positif pendidikan Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 7:22 Wib
Kurikulum Merdeka diharapkan hadirkan pendidikan terbaik di Indonesia
Jumat, 19 April 2024 17:59 Wib
Merosot, siswa Kurikulum Merdeka diterima SNBP
Jumat, 19 April 2024 9:59 Wib
Pemerintah kolaborasikan gerakan pramuka agar tak hilang
Selasa, 2 April 2024 12:16 Wib
Pramuka ekstrakurikuler wajib disediakan sekolah di Indonesia
Selasa, 2 April 2024 6:34 Wib
Legislator: Kurikukum Merdeka harus menjadi kurikulum nasional
Jumat, 29 Maret 2024 8:01 Wib
Kurikulum Merdeka ditetapkan menjadi kurikulum nasional
Rabu, 27 Maret 2024 17:13 Wib