Sleman (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta pada 2015 lebih memprioritaskan ekskavasi temuan benda-benda prasejarah di beberapa kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.
"Benda-benda temuan dari zaman prasejarah tersebuat, di antaranya temuan peti kubur di wilayah Kecamatan Playen, kuburan kuno di Klayar, Kecamatan Nglipar, serta Gua Braholo di Kecamatan Rongkop," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, beberapa ekskavasi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dan masih dalam proses, akan ditunda terlebih dahulu. Salah satunya, Candi Tinjon di Prambanan, Sleman.
"Ekskavasi benda temuan yang terencana pada di 2015 ini hanya untuk temuan-temuan prasejarah di Gunung Kidul. Untuk lainnya, seperti Candi Tinjon kami tunda dulu," katanya.
Ia mengatakan ekskavasi temuan benda prasejarah harus secepatnya dilakukan karena beberapa temuan yang memang masih baru ditemukan, serta warga setempat yang akan membuat taman di sekitarnya.
"Kami khawatir nanti akan merusak atau menghilangkan benda-benda yang masih perlu dilakukan penelitian lebih dalam," katanya.
Wahyu mengatakan saat ini ekskavasi yang sudah berjalan, seperti Candi Tinjon, akan ditunda terlebih dahulu, sedangkan untuk keamanan akan ditempatkan petugas, yaitu juru pelihara candi yang akan menjaganya.
"Kami memiliki juru pelihara yang menjaga situs-situs purbakala. Di Tinjon juga masih belum ada temuan-temuan yang baru lagi," katanya.
Ia mengatakan beberapa tempat yang akan diekskavasi adalah Gua Braholo di Rongkop yang digunakan untuk tempat kubur, di Klayar, Kedungpoh, Nglipar, ada kubur batu, serta kubur batu, bekal kubur, di Plembutan, Playen.
"Ada temuan kerangka juga, kubur batu serta bekal kubur. Bekal kubur itu seperti berbentuk sabit. Ini temuan benda prasejarah, secara ciri-ciri terlihat, seperti kubur yang menghadap barat timur. Lebih tua dari candi-candi dan manusia sebelum mengenal tulisan," katanya.
Ia menjelaskan proses ekskavasi yang dilakukan itu, sementara menggandeng beberapa mahasiswa arkeolog.
"Untuk melakukan perlindungan, pengembangan, serta pemanfaatan. Setelah itu baru kemudian, pihak Balai Arkelogi Yogyakarta yang turun melakukan penelitian," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Selama Lebaran 2024, sebanyak 109 ribu kendaraan lintasi Tol Solo-Yogya-YIA
Kamis, 18 April 2024 6:18 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Hujan guyur DKI Jakarta
Sabtu, 13 April 2024 5:26 Wib
Dinkes Bantul: Rumah sakit dan puskesmas siaga IGD 24 jam libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 16:41 Wib
Kemenkumham DIY mengapresiasi Lapas Yogya gagalkan penyelundupan pil koplo
Rabu, 27 Maret 2024 18:03 Wib
Pemkab Bantul membangun gedung fasilitas layanan perpustakaan umum
Rabu, 27 Maret 2024 13:58 Wib
Bupati Bantul: Generasi milenial harus mempunyai kapasitas digitalisasi
Minggu, 24 Maret 2024 16:43 Wib