Antalya, Turki, (Antara Jogja) - Presiden Joko Widodo mengatakan ketergantungan pada mata uang dolar Amerika Serikat berpotensi mengancam kemajuan perekonomian global.
"Ketergantungan yang tinggi terhadap US dolar telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Working Session I KTT G-20 di Antalya, Minggu.
Presiden Joko Widodo menegaskan sudah waktunya untuk merombak total arsitektur keuangan global.
Hal itu penting mengingat masalah utama yang dihadapi perekonomian dunia saat ini adalah menciutnya likuiditas dolar Amerika Serikat (AS) di hampir semua negara berkembang atau emerging markets dunia.
Selain itu, sejak diciptakannya mata uang Euro pada 1999, tidak ada mata uang dunia atau global reserve currency yang baru.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara-negara berkembang harus segera mengimplementasikan reformasi-reformasi ekonomi yang fundamental.
"Reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi," demikian ditegaskan Presiden Jokowi.
Reformasi ekonomi yang fundamental ini, menurut Presiden Jokowi, perlu diikuti likuiditas finansial yang kuat agar tidak mengalami gejolak karena terjadinya gangguan pada likuiditas.
A039*H016
Berita Lainnya
Kemenparekraf menyiapkan 16,5 juta dolar AS untuk modal UMKM di FSI 2024
Kamis, 2 Mei 2024 19:18 Wib
AS pasok senjata Israel seharga satu miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 21:26 Wib
Indonesia menawarkan proyek air 9,6 miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 20:53 Wib
Eks ajudan SYL mengaku memberikan tas isi dolar ke ajudan Firli
Rabu, 17 April 2024 16:00 Wib
Di pasaran, harga emas turun
Sabtu, 23 Maret 2024 5:47 Wib
Modal asing masuk RI tembus 1,4 miliar dolar AS
Rabu, 20 Maret 2024 16:55 Wib
Merosot, harga emas
Jumat, 15 Maret 2024 5:31 Wib
Naik, di pasaran harga emas
Kamis, 14 Maret 2024 6:09 Wib