Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat untuk mendukung stabilisasi harga beras di pasaran mendekati libur Lebaran 2016.
Kepala Subbidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Sumaryatin di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dilakukan dengan menggandeng 34 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
"Dalam program PUPM para petani akan diberikan subsidi oleh pemerintah dan diminta menjual ke TTI untuk disalurkan ke masyarakat," kata Sumaryatin.
Menurut dia, para petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di DIY akan diberikan dana senilai total Rp200 juta. 60 persen dana yang disediakan untuk Gapoktan adalah dana penguatan modal, dan 40 persen sisanya merupakan dana subsidi utuk operasional.
Dengan subsidi yang diberikan dalam program PUPM tersebut, menurut Sumaryatin, petani anggota Gapoktan menjual ke TTI dengan harga yang sesuai sehingga TTI dapat menjualnya ke konsumen dengan harga Rp7.500 per kg-Rp7.900 per kg atau di bawah harga pasaran yang masih mencapai Rp9.500 per kg.
"Sama-sama beras premium, namun TTI menjualnya dengan harga Rp7.500 per kg," kata dia.
Menurut dia, dalam program PUPM tersebut BKPP DIY diberikan amanat pemerintah menjalankan tugas menjaga ketahanan pangan dengan memangkas jalur distribusi beras yakni mulai dari petani langsung ke Gapoktan, lalu dilanjutkan TTI untuk dijual langsung ke masyarakat.
Dengan cara itu, BKPP DIY terbukti mampu membantu menjaga kesetabilan harga beras.
"Kami lihat program PUPM yang baru dimulai pada tahun ini terbukti berhasil menjaga kestabilan harga beras di pasaran," kata dia.
Sesuai pemantauan Dinas Perindustrian dan Perdagagan (Disperindag) DIY per 24 Juni 2016 di sejumlah pasar Kota Yogyakarta seperti Pasar Demangan, Pasar Beringharjo, dan Pasar Kranggan harga beras IR I rata-rata masih dijual Rp10.000 per kg, sementara beras IR II dijual Rp9.300 per kg.
(L007)
Berita Lainnya
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Sleman serahkan bantuan ternak untuk pengembangan usaha BUMKal
Sabtu, 6 April 2024 20:06 Wib
Dispar Sleman mewajibkan pelaku usaha wisata kelola sampah dan limbah
Kamis, 4 April 2024 13:26 Wib
Kulon Progo bentuk tim awasi usaha jasa pariwisata selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 10:30 Wib
Aceh Ramadhan Festival 2024 gaet wisatawan, ungkap Sandiaga
Selasa, 2 April 2024 4:58 Wib
Kiprah perempuan Indonesia di dunia politik harus meningkat
Minggu, 31 Maret 2024 5:21 Wib
Sektor perfilman memberi dampak positif peluang usaha di Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 5:07 Wib
PPN 12 persen tak munculkan gejolak usaha parekraf RI
Rabu, 27 Maret 2024 14:01 Wib