YLKI desak AP II-Kemenhub investigasi terminal 3

id terminal 3 Soekarno Hatta

YLKI desak AP II-Kemenhub investigasi terminal 3

Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandara Soetta menyebabkan sejumlah tempat, termasuk ruang kedatangan penumpang terminal 3 tergenang air yang cukup banyak, hal itu disebabkan karena masih kurang berfungsinya drainase yang ada di terminal baru itu.

Jakarta (Antara) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mendesak PT Angkasa Pura II dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta atas gangguan operasional yang terjadi, yaitu genangan akibat air hujan pada Minggu (14/8) sore.

"Kejadian banjirnya Terminal 3 Bandara Sorkarno-Hatta akibat hujan deras Minggu (14/08) sore adalah kasus yang sangat memprihatinkan, untuk itu YLKI meminta AP II dan Kemenhub untuk menginvestigasi penyebab banjir dan mengaudit sistem drainase di Terminal 3," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Menurut dia, banjirnya Terminal 3 mengindikasikan sistem drainasenya bermasalah.

Kedua, dia meminta Kemenhub dan AP II untuk memberikan sanksi terhadap kontraktor.

"Ini bagian dari keteledoran kontraktor yang sangat serius," ucapnya.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) selaku pemimpin konsorsium (KSO) Kawahapejaya Indonesia dalam Pembangunan Terminal 3 Ultimate (T3)  Bandara Soekarno_Hatta sebelumnya menyatakan akan membuat sodetan untuk mengatasi genangan yang terjadi di area kedatangan Terminal 3 Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Sekretaris Perusahaan Wika Suradi menjelaskan sodetan tersebut akan dibuat dari bak kontrol untuk dibuang ke sungai terdekat dari masing-masing bak kontrol.

"Pekerjaan tersebut akan dikerjakan mulai besok malam (dengan persiapan terlebih dahulu) pukul 23.00-05.00 pagi dan setiap pekerjaan akan dirapikan kembali," tuturnya.

Pasalnya, Suradi menjelaskan, genangan air yang memenuhi area kedatangan Terminal 3 terjadi akibat meluapnya buangan air di bak kontrol yang terbuka yang berada di bawah lantai plaza karena curah hujan yang tinggi pada hari Minggu (14/8).

Selain itu, dia menambahkan, Tim KSO akan membuat "by pass" talang dari atap untuk langsung dibuang ke saluran drainase terbuka di luar, sehingga mengurangi aliran yang masuk ke drainase di bawah lantai.

"Ditargetkan pekerjaan sodetan dan talang tambahan selesai dalam waktu satu minggu," katanya.
***1*** (J010)

Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024