Kesenian tradisional didorong dukung objek wisata

id jathilan

Kesenian tradisional didorong dukung objek wisata

Kesenian "Jatilan" (Foto ANTARA)

Sleman, (Antara Jogja) - Kesenian tradisional maupun upacara adat yang banyak terdapat di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta didorong untuk dapat mendukung objek wisata daerah ini.

"Kesenian tradisional dapat ditampilkan di objek-objek wisata di lereng Merapi sehingga bisa memberikan warna di setiap objek wisata," kata Camat Cangkringan Edi Harmana, di Sleman, Selasa.

Menurut dia, dengan penampilan kesenian tradisional tersebut diharapkan pengunjung tidak merasakan kebosanan dengan destinasi yang monoton.

"Dorongan ini ditujukannya ke objek wisata lingkup Lava Tour Merapi. Karena destinasinya hanya itu-itu saja," katanya.

Ia mengatakan wisatawan yang menyewa jip wisata kemudian dibawa berkeliling di seputaran lereng Merapi. Melihat bekas-bekas erupsi 2010.

"Kalau ke makam ya hanya melihat makam saja. Saya ingin ketika di suatu tempat singgahan, ada yang menyambut. Utamanya kesenian adatnya sendiri. Seperti jathilan, atau tari-tarian lainnya agar pengunjung tidak bosan," katanya.

Edi mengatakan, dengan memberikan warna di objek wisata ini, maka "Lava Tour Merapi" akan terus bisa hidup. Meski saat ini objek-objek wisata lainnya mulai tumbuh di Sleman.

Penggunaan kesenian adat seperti ini juga telah dilakukan di Museum Gunungapi Merapi (MGM) di Pakem Sleman. Pada kegiatan tertentu pihak pengelola mengundang kesenian yang khas dari Sleman.

"Ini sekaligus menghidupkan kesenian tradisional. Setiap tahun selalu ada seperti keroncong atau jatilan dari Kaliurang," kata Kepala UPT MGM, Suharno.***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024