Pengrajin gerabah Kasongan keluhkan kenaikan bahan baku

id gerabah kasongan

Pengrajin gerabah Kasongan keluhkan kenaikan bahan baku

Produk kerajinan gerabah Kasongan (Foto Antara)

Bantul, (Antara Jogja) - Pengrajin gerabah atau tanah liat di Sentra Industri Kerajinan Gerabah Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan kenaikan harga bahan baku.

"Harga bahan baku (tanah liat) semakin lama bertambah naik, sekarang saya beli seperempat colt (pikap) harganya Rp80 ribu, padahal dulu hanya Rp50 ribu," kata pengrajin gerabah kasongan, Sinah di Bantul, Rabu.

Menurut dia, kenaikan harga bahan baku tanah liat tersebut tidak terjadi seketika, namun bertahap. Ini menyusul seulitnya mendapat bahan baku karena harus mendatangkan dari luar Bantul.

Dirinya yang membuat tungku tanah liat ini mengaku harus membeli sampai ke wilayah Godean, Kabupaten Sleman, jika ketersediaan bahan baku di sekitar habis, bahkan terkadang tidak langsung dilayani karena harus menunggu antrean dengan pengrajin lain.

"Bahan baku biasanya beli di sawah sebelah barat, sementara kalau tanah merah dari Godean. Ada yang sudah gilingan, namun ada yang belum, kalau saya beli yang sudah digiling," katanya.

Ia mengatakan dari seperempat bahan baku tanah liat yang dirinya beli bisa dijadikan tungku sebanyak sekitar 80 buah dengan harga jual Rp7 ribu per buah dari pengrajin, sementara ketika di pasaran harganya lebih dari itu.

"Dalam sehari bisa membuat sekitar 20 tungku, kadang bisa lebih. Pesanan itu terus ada, namun kemampuan hanya segitu," kata pengrajin yang memproduksi di rumahnya sendiri ini.

Pengrajin gerabah Kasongan Bantul lainnya Sartilah mengatakan kendalan dalam membuat kerajinan adalah bahan baku karena harga terus mengalami kenaikan dari sebelumnya yang sekitar Rp150 ribu per colt pikap, namun sekarang harganya Rp200 ribu per colt pikap.

"Kendalanya bahan baku karena harus antre, harganya juga naik terus sekarang satu colt Rp200 ribu, kalau dulu masih Rp150 ribu. Sudah harganya naik, takarannya berkurang, itu pun harus ambil dari luar kota," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024