Dinas SDAEM desak pangkalan patuhi HET elpiji

id elpiji

Dinas SDAEM desak pangkalan patuhi HET elpiji

ilustrasi (Foto Antara)

Sleman, (Antara Jogja) - Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak seluruh pangkalan di wilayah setempat tidak menjual elpiji khususnya ukuran tiga kilogram melebihi harga eceran tertinggi atau HET Rp15.500.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman, Sapto Winarno, Senin, mengatakan, pihaknya sudah membuat kesepakatan dengan para pemilik pangkalan agar mematuhi aturan HET.

"Jika ada pangkalan yang melanggar ketentuan tersebut dan menjual elpiji tiga kilogram di atas HET, maka kami akan langsung memberikan sanksi tegas," katanya.

Menurut dia, sebenarnya kuota elpiji tiga kilogram untuk wilayah Sleman sebanyak 34.934 tabung per hari sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kuota itu sebenarnya mencukupi kebutuhan masyarakat, tetapi kenapa ada keluhan kelangkaan elpiji tiga kilogram di masyarakat. Ini mengindikasikan ada masalah dalam distribusi hingga ke masyarakat," katanya.

Kelangkaan elpiji tiga kilogram di Kabupaten Sleman terjadi sejak akhir September atau awal Oktober ini. Sejak gas hilang di pasaran, warga kesulitan mendapatkannya.

Di tengarai celah tersebut dimanfaatkan oleh oknum pangkalan dan pengecer dengan menaikan harga elpiji tiga kilogram dari harga normal. Bahkan, harga eceran elpiji tiga kilogram di beberapa wilayah seperti Condongcatur dan Maguwoharjo, Depok mencapai Rp25.000 per tabung.

Akibat kesulitan mendapatkan gas 3kg, beberapa warga terpaksa membeli gas isi 5,5 kilogram atau nonsubsidi dan harga jualnya pun lebih mahal.

Tidak hanya membeli gas nonsubsidi isi 5,5 kilogram, warga juga bisa menukar tabung elpiji tiga kilogram dengan isi 5,5 kilogram. Warga yang memiliki dua tabung gas tiga kilogram dapat menukarnya dengan isi 5,5 kilogram.

"Tukar dua tabung gas `melon` dengan gas isi 5,5 kilogram, itupun harus menambah biaya Rp102.000. Ada juga yang tukar tambah sampai Rp200.000 lebih," kata Puliyo warga Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. ***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024