Bantul (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta warga di daerah ini mewaspadai penyakit demam berdarah dengue yang berpotensi muncul pada musim hujan sekarang ini.
"Untuk demam berdarah itu kita harus waspada, kalau di bulan seperti ini meskipun Januari kan masih terus hujan, ini masih berpotensi munculnya demam berdarah," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul Bintarto di Bantul, Rabu.
Menurut dia, kasus penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aygepti ini biasanya akan muncul pada saat musim hujan, bahkan ada kecenderungan meningkat fluktuatif karena dipengaruhi faktor cuaca tersebut.
"Tahun ini masih masuk siklus lima tahunan kasus demam berdarah, karena kalau kita lihat musim hujannya masih terus ada, bahkan cukup panjang, jadi pengaruhnya itu," katanya.
Namun demikian, kata dia, jika ditemukan ada warga atau keluarga yang mengalami gejala demam selama beberapa hari atau gejala lainnya yang mengarah pada demam berdarah, diharap segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Prinsip agar teman-teman kesehatan bisa tangani dengan cepat itu kita selalu sarankan kalau ada penderita merasa panas apalagi mual segera ke faskes (fasilitas kesehatan) agar segera ditangani," katanya.
Dengan demikian, kata dia, meskipun harapannya tidak mengarah ke demam berdarah, paling tidak sebagai antisipasi kalau ada kasus demam berdarah itu ditekan jangan sampai nanti banyak korban apalagi sampai meninggal.
Ia juga mengatakan, kalau warga penderita demam berdarah sudah ke faskes nantinya orang kesehatan akan bergerak untuk programkan penanganan, misalnya petugas akan melacak dan mendatangi sekitar tempat tinggal pasien.
"Jadi akan tahu apakah perlu dilakukan fogging atau hanya penyuluhan saja. Jadi ada acuannya, kalau semakin cepat penanganannya maka makin cepat diketahui," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data di Dinkes, kasus demam berdarah dengue di Bantul sepanjang 2016 sebanyak 2.186 kasus dengan kematian empat orang. Angka tertinggi ada di Kecamatan Kasihan 374 kasus, Sewon 308 kasus dan Kecamatan Bantul 268 kasus.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Vaksin efektif lindungi individu mencegah penyakit DBD
Jumat, 21 Juni 2024 6:30 Wib
Vaksin dengue solusi preventif proteksi diri terjangkiti DBD
Kamis, 23 Mei 2024 11:51 Wib
Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kasus DBD tinggi
Minggu, 5 Mei 2024 17:23 Wib
Warga korban erupsi Gunung Ruang, Sulut, BAB berdarah akibat menu makan tak seimbang
Kamis, 2 Mei 2024 20:22 Wib
Usai libur Lebaran 2024, kondisi tak boleh dipaksakan
Senin, 15 April 2024 21:22 Wib
455 penderita meninggal dunia akibat DBD di Indonesia
Selasa, 9 April 2024 17:17 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib