Pemkab Bantul tidak tambah kuota elpiji bersubsidi

id Elpiji

Pemkab Bantul tidak tambah kuota elpiji bersubsidi

Ilustrasi, Tambahan pasokan elpiji ke agen. (Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menambah kuota elpiji bersubsidi atau gas dalam tabung ukuran tiga kilogram saat libur panjang bertepatan dengan Idul Adha 1438 Hijriah atau Lebaran Haji 2017.

"Kalau terkait stok elpiji kami bersama dengan Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswastawan Nasional Minyak dan Gas, sudah rapat koordinasi dan hasilnya tidak ada tambahan," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Jumat.

Dengan demikian, kata dia, alokasi elpiji tiga kilogram harian untuk Bantul dari PT Pertamina selama libur Idul Adha masih tetap seperti sebelumnya yaitu 22.000 tabung per hari.

Ia mengatakan tidak adanya tambahan pasokan elpiji tiga kilogram untuk Bantul karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya memang tidak ada tambahan, karena tidak ada peningkatan permintaan terhadap bahan bakar gas itu.

"Saya kira cukup pasokannya sehingga tidak ada tambahan, berbeda dibanding dengan hari besar lain. Kalau Idul Adha kan masyarakat luar yang ke Bantul relatif tidak seperti Idul Fitri sehingga diprediksi tidak berpengaruh," katanya.

Menurut dia, tidak ada pengaruhnya terhadap permintaan elpiji selama libur Idul Adha karena kebutuhan elpiji masyarakat untuk keperluan memasak saat itu seperti hari biasa, kalaupun ada peningkatan permintaan tidak signifikan.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aksi borong elpiji atau membeli dengan jumlah tidak seperti biasanya, karena hal itu bisa membuat gejolak harga di masyarakat dan bisa memunculkan isu kelangkaan elpiji.

Sedangkan terkait dengan harga elpiji, Subiyanta mengatakan semua pangkalan elpiji sudah disosialisasikan terkait harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah sebesar Rp15.500 per tabung, jika ditemukan pelanggar akan ditindak.

"Dengan adanya Edaran Bupati itu kami lakukan sidak (inspeksi mendadak). Dan sekarang ini semua pangkalan sudah memasang tulisan HET di depan, namun persoalan dia menjual di luar HET saya belum bisa mendeteksi secara keseluruhan," katanya.***1***


(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024