Kulon Progo (Antara Jogja) - Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengajak masyarakat mengkonsumsi pangan lokal untuk mencukupi kebutuhan energi tubuh.
Hasto di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu mengajak masyarakat hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan berasal dari pangan lokal.
"Makanan sehat tidak harus mahal. Bela beli Indonesia, beli produk sendiri sangat penting. Kita belum bisa membuat telepon genggam, laptop, sepeda motor dan barang-barang elektronik. Kalau makanan saja harus beli dari bangsa lain, kita malu," kata Hasto.
Hasto mencontohkan makan lokal yang bergizi dan cukup mengandung zat yang dibutuhkan tubuh. Ia mencontohkan karbohidrat berasal dari tiwul, lauknya berupa sayur tempe, tumis pepaya. Kemudian protein berasal dari telur dan ikan yang merupakan produksi lokal. Buah-buahnya juga berasal dari produk lokal, seperti mangga, dan jeruk.
"Apa yang kami makan cukup nikmat dan bergizi," kata Hasto.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan protein hewani tidak musti dari daging. Daging impor dari Australia yang harganya sangat mahal, bisa diganti dengan telur dan ikan.
"Ingat, ikan itu mengandung DHA dan Omega 3, daging tidak mengandung DHA dan Omega 3. Padahal, DHA dan Omega 3 dibutuhkan oleh ibu hamil dan balita. Orang tua tidak membutuhkan daging, daging itu mengandung lemak jenuh. Kenapa tidak ikan saja," kata Hasto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan untuk menunjang ketahanan pangan, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pendampingan masyarakat untuk mengembangkan pangan alternatif sumber karbohidrat nonberas.
Sumber pangan nonberas yang dibudidayakan masyarakat, seperti umbi-umbian melalui kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Harapannya, pekarangan atau lahan marginal dimanfaatkan untuk usaha tani yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
"Pekarangan bisa untuk ditanami sayuran, umbi-umbian ataupun peternakan, serta perikanan," katanya.
Terkait aspek konsumsi pangan, pihaknya berusaha memberikan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana mengkonsumsi dengan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
"Kami sampaikan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya penganeka ragaman pangan," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Airlangga Hartarto kaji ulang BLT Mitigasi Risiko Pangan
Selasa, 23 April 2024 0:18 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Dinkes Bantul amankan produk makanan tak layak konsumsi
Sabtu, 6 April 2024 22:53 Wib
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib
Pemkab Bantul melaksanakan 3 kali pasar murah bahan pokok selama Maret
Kamis, 4 April 2024 20:07 Wib
Stok bahan pokok di Bantul aman dan cukup hadapi Lebaran 2024
Kamis, 4 April 2024 17:08 Wib