Nelayan Kulon Progo mayoritas berpendidikan SMA

id Nelayan Bugel

Nelayan Kulon Progo mayoritas berpendidikan SMA

Kapal pencari ikan kelompok nelayan Bugel Peni, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Tingkat pendidikan nelayan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mayoritas lulusan SMA sehingga penguasaan teknologi penangkapan ikan sangat cepat.

"Dari 679 nelayan di Kulon Progo, 41,53 persen atau 283 nelayan merupakan lulusan sekolah menengah atas," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Jumat.

Selanjutnya, nelayan tidak tamat sekolah dasar sebanyak 56 orang atau 8,25 persen, lulus SD sebanyak 151 orang atau 22,24 persen, lulusan SMP sebanyak 189 orang atau 27,39 persen, lulusan diploma.

"Nelayan di Kulon Progo termasuk tingkat pendidikannya tinggi dibandingkan daerah lain. Kami menyadari, ketertarikan masyarakat Kulon Progo menjadi nelayan masih rendah, namun kami selalu melakukan sosilisasi bahwa nelayan merupakan pekerjaan yang menjanjikan," katanya.

Ia mengatakan masyarakat masih menganggap sebelah mata, nelayan sebagai pekerjaan utama. Hal ini terbukti, dari 679 nelayan, sebanyak 611 merupakan nelayan sambilan utama, dan 68 merupakan nelayan sambilan tambahan, dan nol untuk nelayan penuh.

"Dari 679 nelayan, tidak ada yang bermata pencaharian nelayan penuh. Bagi masyarakat, nelayan itu sebatas pekerjaan sambilan," katanya.

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan DKP Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan mengatakan profesi nelayan di Kulon Progo ini masih sambilan.

"Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang," kata Prabowo.

Ia mengatakan turunnya produksi perikanan tangkap laut juga dikarenakan produksi perikanan tangkap menggunakan perahu motor tempel sangat tergantung oleh cuaca, angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut.

"Nelayan tidak berani melaut kalau cuaca sedikit buruk, hal ini berbeda dengan nelayan andon dari Cilacap karena mereka terbiasa melaut dalam segala kondisi laut," katanya.

Nelayan Kulon Progo berharap segera beroperasinya Pelabuhan Tanjung Adikarto.


(U.KR-STR)