Pemkab Gunung Kidul targetkan 3,5 juta wisatawan

id Gunung Kidul

Pemkab Gunung Kidul targetkan 3,5 juta wisatawan

Wisatawan menikmati pemandangan di atas bukit Watu Payung, Girisuko, Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2018, mentargetkan jumlah kunjungan 3,5 juta wisatawan menikmati objek wisata di wilayah itu.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan target pengunjun 2018 sebanyak 3.581.822 orang? dengan pendapatan asli daerah (PAD) Rp28.246.144.000.

"Target kunjungan wisatawan 2018 meningkat dari target tahun lalu sebanyak? 3.184.286 wisatawan, yang sebagian besar kunjungan di kawasan pantai. Kami optimistis melihat kunjungan akan tercapai," kata Hary.

Ia mengatakan setiap tahun rata-rata meningkat 200.000 sampai 300.000 pengunjung itu yang dicatat dari pos retribusi.

"Kami berupaya menargetkan kunjungan wisata meningkat setiap tahunnya," katanya.?

Hary mengatakan pemkab berupaya meningkatkan kunjungan dengan menambah destinasi wisata di kawasan utara seperti Gedangsari dengan Flying Fox salah satu terpanjang di ASEAN.

"Kami memberikan alternatif atraksi dan membuat destinasi baru," katanya.

Destinasi baru dengan memberikan alternatif atraksi baru di zona utara agar terjadi pergerakan wisatawan sehingga distribusi sebaran wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di sisi selatan.

Sebenarnya, sejak sekitar 2010, pemkab sudah upayakan untuk memberikan alternatif destinasi, seperti Gunung Api Purba? Nglanggeran, Gua Pindul, Kali Suci, dan sejumlah lokasi lainnya.?

"Diversifikasi daya tarik wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Diversifikasi daya tarik wisata di semua destinasi," katanya.?

Ia mengatakan diversifikasi diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan. Sehingga upaya yang dilakukan turut berkontribusi pada cita-cita Kabupaten Gunung Kidul dalam mewujudkan kabupaten pariwisata terkemuka dan berbudaya.

"Untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan kerja sama dengan semua pihak," katanya.

(U.KR-STR)