Pedestrian Jalan Suroto akan diubah menyerupai Malioboro

id Jalan Malioboro

Pedestrian Jalan Suroto akan diubah menyerupai Malioboro

Jalan Malioboro Yogyakarta (Foto ANTARA Jogja/Noveradika)

Yogyakarta (Antaranewsjogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan revitalisasi terhadap kawasan Kotabaru khususnya Jalan Suroto dengan mengubah pedestrian di jalan tersebut sehingga menyerupai pedestrian di Jalan Malioboro.

"Penataan akan dilakukan mulai dari simpang empat Gramedia hingga Stadion Kridosono, mulai dari penataan pedestrian, saluran drainase hingga taman yang ada di median jalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Minggu.

Berdasarkan perencanaan, program penataan kawasan Jalan Suroto akan dilakukan mulai April 2018 dengan memanfaatkan dana keistimewaan.

Agus mengatakan, penataan pedestrian di sisi kanan dan kiri sepanjang Jalan Suroto akan dilakukan dengan memperlebar trotoar dari sebelumnya satu meter menjadi tiga meter.

Penataan trotoar tersebut, lanjut dia, diikuti dengan penataan saluran drainase yang ada di sepanjang jalan tersebut, termasuk memindahkan pohon dan tiang listrik.

"Kami akan melengkapi trotoar tersebut dengan beberapa fasilitas seperti taman dan bangku, sehingga trotoar tidak sekadar digunakan untuk pejalan kaki saja," katanya.

Sedangkan taman yang ada di media jalan, lanjut Agus, akan dipersempit untuk kebutuhan jalan. "Kami masih harus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup karena ada banyak pohon perindang yang ada di median jalan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, drainase di sepanjang jalan tersebut akan diperlebar sehingga mampu menampung air hujan lebih banyak.

"Saluran akan dibangun dan diarahkan ke Sungai Code untuk pembuangannya. Kapasitas saluran akan diperlebar karena akan menampung air hujan dari beberapa jalan lain seperti dari Gondokusuman dan Danurejan," katanya.

Dana yang dianggarkan untuk pekerjaan revitalisasi drainase mencapai sekitar Rp6 miliar yang berasal dari dana keistimewaan.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyabut, penataan kawasan Kotabaru dilakukan sebagai upaya penataan kawasan cagar budaya.

Penataan tersebut, lanjut dia, dilakukan untuk memberikan tambahan ruang publik bagi warga yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti memamerkan karya seni.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024