Pemkab mengkaji pembuatan tempat sampah kawasan pantai

id Sampah pantai

Pemkab mengkaji pembuatan tempat sampah kawasan pantai

Tumpukan sampah di pantai, dok (Foto ANTARA/ dok)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang mengkaji rencana pembuatan tempat pembuangan akhir sampah baru di kawasan selatan, menyusul tingginya volume sampah di daerah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunung Kidul Agus Priyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan tahun ini pemkab melakukan peralihan kewenangan pengelolaan sampah di lokasi wisata dari Dinas Pariwisata ke Dinas Lingkungan Hidup.

"Untuk itu kami melakukan kajian dan perencanaan pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS). Pada 2018 rencananya kami akan melakukan pembangunan TPAS," kata Agus.

Ia mengakui tingginya volume sampah di kawasan pantai menjadi salah satu faktor utama. Setiap objek wisata di kawasan pantai menyumbang sampah, sehingga perlu dibuatkan TPAS objek wisata tersendiri.

"Kebutuhan TPAS sangat mendesak, kita akan mulai bangun di wilayah selatan pada tahun ini," kata Agus.

Dia mengatakan pembangunan TPAS sebagai antisipasi sampah pengembangan wilayah strategis Jalur jalan lintas selatan (JJLS) dan pembangunan bandara baru di Kulon Progo.

Saat ini pihaknya telah melakukan kajian-kajian untuk pemilihan lokasi. Namun demikian titik lokasi masih dilakukan pengkajian lebih lanjut.

"Anggaran kalau tidak ada perubahan sebesar Rp15 miliar dari APBN," katanya.

Ia berharap nantinya kawasan zona tengah yang sudah ada TPA Wukirsari ditambah zona utara dan satu zona di selatan yang dekat dengan pesisir pantai.

"Semoga dengan tambahan TPA bisa mengurangi voleme sampah yang dibuang di TPA wukirsari. Selain itu pengelolaan sampah menjadi lebih optimal," katanya?.

Agus mengatakan untuk mengurangi volume sampah masyarakat pihaknya melakukan sosialisasi ke tiap desa agar memiliki bank sampah karena sampah jika tidak ditangani dari lingkungan sekitar maka akan menjadikan dampak negatif cukup besar.

"Pengelolaan sampah bisa dimulai dari lingkungan sekitar terlebih dahulu," katanya. 



(U.KR-STR)