Bambang Soesatyo: pluralisme Syafii Maarif perlu diteladani

id bambang soesatyo, syafii maarif

Bambang Soesatyo: pluralisme Syafii Maarif perlu diteladani

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak bangsa Indonesia meneladani sikap pluralisme dan toleransi yang dilakukan cendekiawan Muslim dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.
"Dalam pandangan saya, Buya Syafii adalah sosok negarawan yang istiqomah membela kebhinnekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI," kata Bambang Soesatyo pada peluncuran buku "Ahmad Syafii Maarif sebagai Seorang Jurnalis" di Yogyakarta, Sabtu malam.
Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, meyakini pandangan Buya Syafii Maarif terutama tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada seluruh elemen bangsa Indoneia.
Menurut dia, di tengah politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat, serta berkembangnya paham radikalisme, justru pandangan-pandangan Buya Syafii mengenai pluralisme perlu disebarkan kepada generasi "zaman now".
"Sehingga generasi muda zaman now tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia," kata Bamsoet.
Bamsoet mengatakan, dirinya menaruh rasa hormat dan kekaguman yang tinggi kepada Buya Syafii Maarif.
Dalam pandangan Bamsoet, Buya Syafii adalah tokoh sekaligus guru bangsa yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi.
"Jujur, saya bisa terpilih menjadi Ketua DPR RI tidak terlepas dari nasihat dan petuah beliau kepada saya selama ini. Tanpa nasihat itu, mungkin saya belum bisa mencapai posisi tinggi seperti ini dalam dunia politik," kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini juga mengakui, dirinya banyak menimba ilmu dan kearifan dari Buya Syafii.
"Belajar dari dari Buya, Insya Allah saya akan tetap berada di garis politik kebajikan," katanya.
Bamsoet juga melihat di masyarakat, ketokohan Buya Syafii lebih dikenal sebagai cendekiawan, tokoh agama, Ulama, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Ketokohannya sebagai seorang jurnalis tidak banyak diketahui publik.
"Padahal sejak usia muda beliau adalah seorang jurnalis. Pernah menjadi korektor atau redaktur di Suara Muhammadiyah. Beliau juga anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia, sama seperti saya," kata Bamsoet.
Sebagai jurnalis, Bamsoet punya kekaguman tersendiri kepada Buya Syafii yang dinilai analisis dan tulisannya sangat tajam dan mendalam.
 Keberpihakan Buya Syafii kepada kebenaran dan keadilan, kata dia, jauh melampaui para jurnalis pada umumnya.
Bamsoet berharap Buya Syafii terus menulis dan berkarya menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk memberikan pencerahan kepada semua anak bangsa.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024