London (Antaranews Jogja) - Masyarakat Inggris yang tergabung dalam pecinta tekstil oriental yang berada di London terkesima melihat seni tekstil dari berbagai daerah di Indonesia seperti kain batik lawas, tenun, ulos serta songket yang dipamerkan dalam pameran "Nusawastra Silang Budaya: Indonesian Textiles at the Crossroads of Culture".
Pameran yang berlangsung di gedung pertemuan KBRI London selama dua hari hingga Sabtu.
"Saya merasa beruntung bisa menyaksikan begitu banyak dan beragamnya seni tekstil Indonesia dalam satu tempat," ucap
DR Philomene Verlaan dari Oriental Rug and Textile Society London kepada Antara London, Sabtu.
Menurut Philomene Verlaan, suatu "privilage" baginya bisa menyaksikan begitu banyak koleksi kain dari Indonesia begitu indah dan punya nilai sangat tinggi yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sheelagh Killeen mengakui kain tekstil yang dipamerkan sangat indah, bagus dan agung 'magnificent', ujarnya.
Dalam pameran Nusawastra Silang Budaya dan sekaligus seminar tekstil Indonesia secara resmi dibuka Dubes Indonesia di London Dr. Rizal Sukma dihadiri sekitar 50 orang masyarakat Inggris tampak putri Presiden RI pertama Kartika Soekarno Putri.
Dubes Rizal Sukma menyatakan rasa bangga dan menyampaikan apresiasi kepada Quoriena Ginting dan timnya yang bersedia memamerkan koleksi pribadinya kepada pecinta seni tekstil di Inggris.
Dikatakannya seni tekstil batik, tenun ikat dan songket disamping memiliki nilai seni yang sangat tinggi, memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dubes Rizal Sukma memandang kekayaan budaya Indonesia sebagai medium diplomasi yang efektif melalui jalur people-to-people.
Sementara Quoriena Ginting menyampaikan rasa terima kasih kepada KBRI London yang memfasilitasi pameran seni tekstil koleksinya.
Selama dua hari publik Inggris dapat melihat seni tekstil batik, tenun ikat dan songket dari Indonesia yang sangat menarik, diantaranya ada yang langka karena berusia ratusan tahun dan ada juga yang membutuhkan proses pembuatan sampai lima tahun.
Dia menekankan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya bangsa Indonesia sebagai pembelajaran untuk generasi di masa datang. Melalui pameran ini, publik Inggris dapat mengetahui dan memahami sejarah dan berbagai tradisi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dari waktu yang lampau sampai masa sekarang.
Salah satu seni tekstil yang menarik perhatian pengunjung adalah kain batik yang diberi nama "Kereta Paksi Naga Liman" dari Cirebon yang berasal dari Keraton Kanoman memperlihatkan berbagai pengaruh budaya dari luar Cirebon.
Disamping motif mega mendung merupakan corak khas Cirebon, tapi juga dipengaruhi budaya Islam (Arab), Hindu (India) dan Tiongkok digambarkan dalam kereta kencana ditarik binatang mistik Paksi Naga Liman. Sementara elemen budaya Eropa tergambarkan dari burung dengan sayap yang tampak sebagai emblem.
Ke-80 koleksi pilihan pribadi Quoriena Ginting yang dipamerkan diantaranya kain panjang Batik Lasem Bang-Biron-ijo, silver songket Heni Adli, kain songket Bungo Cino Berantai, Djawa Hokokai Batik, Tapis Inuh Lampung, songket dan sulamam Minangkabau dan Limpa songke jok Flores.
Berita Lainnya
ENDE-Menggah Agung koleksi tas Es Tjampoer
Rabu, 3 April 2024 17:44 Wib
Malaysia usut kasus potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 7:45 Wib
Pengembangan sutera cura' Labba' uri-uri budaya lokal
Kamis, 14 Maret 2024 7:39 Wib
Bangun industri fesyen, desainer Indonesia perlu latihan
Kamis, 22 Februari 2024 7:02 Wib
UI kenalkan eksistensi Kain Tenun Tidore yang sirna
Minggu, 12 November 2023 9:55 Wib
Pewarna alami, kiat menjaga-merawat kain tradisional
Selasa, 24 Oktober 2023 6:53 Wib
Bergaya melestarikan wastra Nusantara
Minggu, 15 Oktober 2023 7:25 Wib
Wastra 26 daerah di Indonesia bikin kagum wisatawan
Jumat, 15 September 2023 6:57 Wib