Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pelaku wisata dan kelompok sadar wisata mengedepankan Sapta Pesona supaya wisatawan nyaman dan puas dengan destinasi wisata yang mereka kunjungi.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah.
"Sapta Pesona sendiri terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan. Jangan sampai itu dilupakan," kata Harry.
Ia mengatakan Dispar mengapresiasi ide-ide kreatif yang muncul dari masyarakat dengan menciptakan wisata buatan, seperti wisata swafoto di kawasan taman bunga.
"Kemunculan wisata swafoto ini juga menambah daya tarik wisatawan untuk masuk ke Gunung Kidul. Idenya sangat kreatif menurut saya," kata Harry.
Ia mengatakan Dispar tidak melarang ide-ide seperti di atas muncul ke permukaan. Namun demikian, ia berharap pengelola dapat menjaga kaidah Sapta Pesona.
"Hal ini mengingat, sebentar lagi Gunung Kidul bakal menjadi tujuan para wisatawan," katanya.
Harry mengakui wisata swafoto yang saat ini menjadi hits di kalangan masyarakat tak dipungkiri merupakan berkah anyar dari kreativitas warga Gunung Kidul dalam merespon perkembangan wisata.
Hal itu juga berdampak pada semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan lantaran saat ini, tak hanya obyek wisata alam saja yang menjadi andalan.
Meski demikian, Dispar berharap nantinya bermunculannya obyek wisata swafoto tersebut, tetap tertata dengan baik dan tidak mengindahkan kebijakan sapta pesona yang digagas oleh pemerintah dalam pengembangan pariwisata.
Saat ini, lanjut Harry, wisata swafoto banyak dikembangkan di jalur-jalur menuju obyek wisata. Seperti di jalan menuju pantai selatan. Sedikitnya ada tiga spot foto deretan bunga celosia yang siap menjadi tujuan para wisatawan.
"Tidak hanya itu, di sisi timur, juga sedang hits wisata selfie dengan spot foto hamparan bunga matahari. Dengan tiket yang cukup terjangkau, spot-spot tersebut dirasa pantas untuk dikunjungi dan menjanjikan sensasi swafoto yang berbeda bagi para pengunjungnya," katanya.
Sementara itu, Pengelola Taman Bunga Celosia di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Eko Hardiyanto mengatakan munculnya banyak wisata swafoti yang mirip dengan miliknya merupakan hal yang wajar. Menurutnya, di setiap usaha yang banyak mendapatkan keuntungan pasti akan ditiru oleh orang lain.
"Namanya juga usaha, jika prospek pasti banyak yang meniru," kata Eko.
Eko mengatakan,sampai saat ini jumlah kunjungan di tempatnya masih relatif stabil. Pihaknya merasa tidak panik dalam mensikapi kemunculan obyek wisata baru.
"Harapan saya ya walaupun konsepnya kebun bunga tapi untuk penataannya kalau bisa beda. Jadi nanti para wisatawan itu bisa mampir di semua kebun bunga karena setiap kebun bunga mempunyai ciri khas masing-masing," harapnya.
(U.KR-STR/B/A039/A039) 14-06-2018 19:30:54
Berita Lainnya
FPRB Kemadang Gunungkidul menggelar simulasi gempa di Pantai Sepanjang
Jumat, 26 April 2024 18:52 Wib
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Dispora Gunungkidul melatih 50 anak muda jadi barista
Kamis, 25 April 2024 14:41 Wib
Warga Gunungkidul memanfaatkan ladang pakan ternak bantuan EPI
Rabu, 24 April 2024 21:11 Wib
KPU Gunungkidul membuka pendaftaran anggota PPK Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 21:10 Wib
Pemkab Gunungkidul mendorong perempuan lebih inovatif pada era digital
Selasa, 23 April 2024 20:25 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Kementan dukung pompanisasi tingkatkan produksi pertanian di Gunungkidul
Senin, 22 April 2024 18:07 Wib