Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono menilai perbankan syariah perlu menyesuaikan perkembangan layanan keuangan dengan memanfaatkam teknologi finansial agar tidak tertinggal dalam merebut pasar.
"Penggunaan teknologi finansial adalah hal yang mutlak dan tidak bisa terelakkan. Kalau perbankan syariah tidak ikut berkembang maka akan jauh tertinggal," kata Panut saat membuka acara IndonesiaX 8th Quarterly Conference di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Jumat.
Menurut Panut, pada era perekonomian digital, perbankan syariah sebagai alternatif layanan perbankan yang mulai berkembang pesat beberapa tahun terakhir dituntut untuk turut melakukan penyesuaian dengan menerapkan teknologi tersebut.
Dengan memanfaatkan teknologi, bank syariah bisa menjangkau lebih banyak nasabah dengan cakupan yang lebih luas mengingat layanan perbankan tidak lagi dibatasi oleh tempat.
Layanan keuangan berbasis teknologi yang biasa disebut dengan teknologi finansial atau fintech mulai marak diterapkan oleh berbagai penyedia jasa layanan keuangan di Indonesia, termasuk salah satunya di bidang perbankan.
Panut memperkirakan dengan layanan yang terus ditingkatkan disesuaikan dengan perkembangan zaman perbankan syariah bisa melaju cukup pesat di Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
"Di tengah persoalan ekonomi yang ada, perbankan syariah diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid mengatakan bahwa digitalisasi memang kerap dilihat menjadi suatu momok bagi industri tradisional maupun bagi generasi muda yang akan terjun ke dalam dunia kerja.
Ia berharap persoalan itu bisa dihadapi oleh institusi pendidikan sebagai tantangan untuk membekali mahasiswa dengan ilmu dan keterampilan yang relevan dengan dunia saat ini. (L007).
(T.L007)
Berita Lainnya
BTN usulkan skema dana abadi pembiayaan program 3 juta rumah Prabowo-Gibran
Jumat, 26 April 2024 5:48 Wib
BI-Rate naik 25 basis poin menjadi 6,25 persen
Rabu, 24 April 2024 15:51 Wib
Dampak konflik geopolitik, BI perlu pertahankan bunga
Rabu, 24 April 2024 5:56 Wib
Bank BPD DIY salurkan CSR untuk pengembangan wisata Sendang Sombomerti
Selasa, 23 April 2024 11:40 Wib
Bisnis emas di Indonesia naik 27,2 persen
Minggu, 21 April 2024 1:05 Wib
Utang luar negeri RI terkendali
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
BI diprediksi memangkas BI-Rate hingga 50 bps
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
CooperVision-Plastic Bank kerja sama daur ulang plastik di Indonesia
Kamis, 18 April 2024 6:27 Wib