KPU Gunung Kiduk hapus ratusan DPT ganda

id KPU Gunung Kidul,Pemilih ganda

KPU Gunung Kiduk hapus ratusan DPT ganda

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto Mamik/ANTARA)

  Gunung Kidul,  (Antaranews Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghapus ratusan data ganda dari Daftar Pemilih Tetap untuk Pemilihan Umum 2019 mendatang.
   
 Ketua KPU Gunung Kidul Moh Zaenuri Ikhsan di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan jumlah pemilih ganda tersebut merupakan permasalahan nasional yang kemudian ditindaklanjuti oleh KPU di daerah.
     
"Penghapusan data dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Gunung Kidul. Awalnya sebanyak 3.385 data ganda yang sempat ditangani, ada 656 data pemilih yang akhirnya dihapus. Artinya, total data ganda sebenarnya dan dihapus dari DPT ada 656 pemilih," katanya.
     
Ia mengatakan perubahan data tersebut mempengaruhi DPT. Sehingga total DPT Hasil Perbaikan (DPTHP) di Gunung Kidul menjadi 596.776 pemilih. Jumlah ini adalah jumlah DPT sebelumnya setelah dikurangi dengan data ganda yang telah dihapus.
   
 "DPYHP masih bisa berubah, bisa juga tetap. Kita masih menunggu perintah dari KPU RI jika ada rekomendasi perbaikan lagi,” imbuh dia.
   
 Zaenuri menjelaskan beberapa hal yang menyebabkan adanya data ganda yakni adanya pemilih sebenarnya sudah pindah rumah namun tetap ditulis di tempat tinggal yang sama. Kemudian ada pula warga yang memiliki NIK benar-benar sama padahal berbeda orang. 
     
Terkait daftar pemilih sendiri saat ini KPU Gunung Kidul, dan Disdukcapil terus melakukan perekaman KTP elektronik ke sekolah-sekolah untuk pemilih pemula.
     
Kami melakukan perekaman terutama untuk sekolah yang siswanya banyak yang belum rekam. Nanti yang sedikit, bisa digabung menjadi satu tempat,” ujarnya.
     
Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunung Kidul Is Sumarsono mengungkapkan munculnya data ganda tersebut memang menjadi tanggung jawab bersama.
     
"Kami meminta semua pihak untuk serius dalam melakukan penanganan sehingga nantinya bisa mendorong adanya Pemilu 2019 yang berkualitas," harapnya.