DIY pamerkan 37 karya warisan budaya Indonesia

id Pameran warisan budaya

DIY pamerkan 37 karya warisan budaya Indonesia

Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY membuka pameran karya warisan budaya tak benda di Gedung Serbaguna Desa Pleret, Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, memamerkan sebanyak 37 karya budaya dari empat kabupaten/kota serta provinsi ini yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
     
"Sebanyak 37 karya budaya yang mendapat sertifikat penetapan warisan budaya tak benda Indonesia dari DIY ini sudah kita peroleh dari 2014 sampai 2017," kata Kepala Bidang Warisan Budaya, Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi saat pembukaan pameran di Bantul, Jumat.
     
Pameran karya budaya tak benda Indonesia itu diselenggarakan di Gedung Serbaguna kompleks Balai Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY pada Jumat (12/10). Pleret dipilih karena memiliki karya budaya terbanyak di Bantul.
     
Menurut dia, puncak acara dari pameran karya budaya itu akan dilakukan penyerahan sertifikat warisan budaya tak benda oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X kepada masing-masing bupati dan walikota se-DIY.
     
"Warisan budaya tak benda itu masing-masing berasal dari Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta. Kemudian karya budaya yang dimiliki Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Puro Pakualaman," katanya.
     
Laksmi mengatakan, usai pembukaan pameran karya warisan budaya dilanjutkan dengan pembukaan pawai dan pasar tradisional yang akan dilaksanakan di kawasan Taman Glugut, Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Bantul tidak jauh dari lokasi pameran.
     
"Ini akan menjadi Pasar Wulang Glugut yang menyajikan kuliner tradisional dan praktek memasak makanan tradisinal serta pembuatan karya budaya yang semua sudah ditetapkan sebanyak 37 karya budaya di DIY," katanya.
     
Menurut dia, dalam Pasar Wulang yang dilaksanakan selama tiga hari ke depan tersebut akan ditampilkan pembuatan kuliner gudeg dan bakpia (kuliner khas tradisional Yogyakarta) serta praktek pembuatan gerabah Kasongan," katanya.
     
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang mewakili Bupati Bantul mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri, bahwa Bantul menjadi tuan rumah pameran warisan budaya tak benda Indonesia dari DIY yang akan dilanjut dengan penyerahan sertifikat penetapan warisan budaya.
     
"Ini tentunya akan menjadi motivasi dan warna tersendiri bagi jalannya pembangunan kebudayaan di Bantul, karena bagi kami, kebudayaan dan tradisi bukanlah masa lalu, namun dia adalah masa depan," katanya