Uji coba lalu lintas Malioboro Yogyakarta terus dikaji

id jalan malioboro

Uji coba lalu lintas Malioboro  Yogyakarta terus dikaji

Jalan Malioboro dipadati kendaraan (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Rencana uji coba perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro masih terus dikaji, termasuk detail konsep manajemen yang akan diterapkan serta waktu pelaksanaannya.
   
“Belum ada kesepakatan terkait rencana uji coba. Masih akan dibahas bersama dengan DIY pada Kamis (1/11). ‘Leading sector’ ada di DIY,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Senin.
   
Uji coba perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro dilakukan terkait rencana perubahan kawasan tujuan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut menjadi kawasan semi pedestrian pada 2019.
   
Sejumlah usul terkait perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro yang masuk dalam kajian di antaranya adalah menjadikan Malioboro sebagai sebuah bundaran besar dengan arah lalu lintas berlawanan arah jarum jam.
   
Saat Malioboro menjadi sebuah bundaran besar, maka ada sejumlah ruas jalan yang akan terdampak seperti Jalan Suryotomo dan Jalan Mataram yang akan berubah menjadi jalan satu arah ke utara, dan sirip-sirip jalan di kawasan Malioboro diberlakukan dua arah.
   
Perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro juga akan diikuti dengan pembatasan kendaraan yang diperbolehkan masuk ke jalan tersebut. Kendaraan yang diperbolehkan mengaskes Jalan Malioboro adalah kendaraan umum atau Transjogja, dan kendaraan untuk kebutuhan darurat serta kendaraan tamu VIP.
   
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kebijakan perubahan manajemen lalu lintas di kawasan Malioboro akan diberlakukan untuk mendukung perubahan kawasan Malioboro sebagai semi pedestrian pada 2019.
   
“Dari beberapa kali koordinasi dengan DIY, perubahan manajemen lalu lintas akan tetap diterapkan, salah satunya pembatasan jenis kendaraan yang masuk Malioboro. Meskipun belum tahu kapan pastinya, tetapi akan tetap diberlakukan,” katanya.
   
Jika perubahan manajemen lalu lintas dilakukan, lanjut Heroe, maka diperlukan fasilitas pendukung yaitu ketersediaan kantong parkir dan kesiapan sirip-sirip jalan Malioboro.
   
“Penataan sirip-sirip Jalan Malioboro baru dilakukan pada 2019. Bisa saja kondisi ini menjadi kendala. Tetapi mungkin bisa dilakukan senyampang dengan perubahan manajemen lalu lintas di Malioboro,” katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024