107 wisudawan Instiper diterima bekerja di perusahaan sawit

id Wisuda Instiper Yogyakarta

107 wisudawan Instiper diterima bekerja di perusahaan sawit

Seremonial penerimaan mahasiswa baru dan pelepasan mahasiswa yang telah diwisuda pada Program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit Setara Diploma 1 Instiper Yogyakarta (Foto Istimewa)

Bantul (Antaranews Jogja) - Sebanyak 107 dari total 199 orang wisudawan Program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit Setara Diploma 1 Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta periode 2018 telah diterima kerja di perusahaan-perusahaan kelapa sawit Tanah Air. 
     
"Para wisudawan tersebut harus segera kembali ke tempat asalnya karena sebagian dari mereka sudah diterima kerja sebagai mandor di perusahaan kelapa sawit," kata Direktur Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sawit Setara Diploma 1 Instiper Yogyakarta Sri Gunawan saat mewisuda di Instiper Yogyakarta, Selasa.
     
Pada Wisuda Ahli Pratama Angkatan ke-2 program pendidikan itu ada sebanyak 199 orang yang berasal dari 18 provinsi di Indonesia. Windy Wigaty yang berasal dari Sintang, Kalimantan Barat merupakan peraih IPK (Indek Prestasi Komulatif) tertinggi dengan nilai 3,86.
   
Sebanyak 107 orang (54 persen) dari total wisudawan telah diterima bekerja di perusahaan kelapa sawit. Terdiri 48 orang telah diterima bekerja di PT. Bumitama Gunajaya Agro, 32 orang sudah diterima di PT.Astra Agro Lestari, sebanyak 27 orang diterima di PT. Karyamas.
Kemudian sisanya yang sebanyak 92 wisudawan sedang menunggu hasil tes dari PT. First Resources dan PT. Tri Putra Agropersada.
     
Menurut dia, Pendidikan dan pelatihan kelapa sawit setara Diploma 1 merupakan pendidikan gratis bagi anak petani dan buruh tani kelapa sawit sebagai bentuk kepedulian Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) terhadap pendidikan anak petani dan buruh tani kelapa sawit.
     
Fasilitas yang akan didapatkan untuk penerima program beasiswa program ini adalah bebas biaya pendidikan, tempat tinggal, biaya hidup, bahkan biaya transportasi pulang-pergi dari rumah mahasiswa ke Instiper Yogyakarta.
     
"Anak-anak petani dan buruh tani kelapa sawit memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan praktis di bidang perkebunan kelapa sawit," katanya. 
     
"Setelah selesai pendidikan diharapkan mahasiswa dapat bekerja di koperasi petani kelapa sawit, kebun swadaya, kebun mitra dan industri kelapa sawit, serta menjadi kader-kader petani muda dan pelaksana pembangunan di perkebunan kelapa sawit," katanya.
     
Pada tahun ini, kata dia, Instiper kembali dipercaya untuk mendidik anak petani dan buruh tani kelapa sawit angkatan ke-3. Total ada sebanyak 200 orang mahasiswa baru yang berasal dari 20 provinsi di Indonesia yaitu dari Aceh sampai Papua telah sampai di Yogyakarta.
     
"Kurikulum pendidikan telah disesuaikan dengan kebutuhan kebun kelapa sawit. Pembelajaran yang diberikan untuk mahasiswa juga disesuaikan dengan materi yang diterima mahasiswa S1 namun waktunya dipadatkan," katanya.