128 penumpang korban Lion Air JT 610 merupakan warga Babel

id lion air

128 penumpang korban Lion Air JT 610 merupakan warga Babel

Keluarga menunggu kedatangan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta menuju Pangkal Pinang di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Senin (29/10/2018). Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Pandu membenarkan hilangnya kontak dengan pesawat Lion Air tersebut. ANTARA FOTO/Elza Elvia/pras.

Jakarta (Antaranews Jogja) - Warga Bangka Belitung banyak yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) karena sebanyak 128 penumpang berasal dari provinsi itu.

"Ada 128 warga Bangka Belitung yang menjadi korban kecelakaan," ujar Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman di Jakarta pada Rabu.

Erzaldi menambahkan pihaknya juga mengerahkan bantuan di posko Lion  Air yang berada di Bandara Depati Amir, Bangka Belitung.

Pihaknya mengerahkan hingga 80 ambulans, petugas paramedik, dan petugas gabungan di posko Bangka Belitung.

Erzaldi menjelaskan santunan yang diberikan Pemerintah Bangka Belitung mencapai Rp50 juta per orang jika terbukti meninggal.

Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
 
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tessa Qurrata Aini

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024