Badan Otorita Borobudur kembangkan kawasan pariwisata bernuansa alam

id wisata alam, badan otorita borobudur

Badan Otorita Borobudur kembangkan kawasan pariwisata bernuansa alam

(kiri ke kanan) Sigit Widiyanto dan Bisma Jatmika (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Otorita Borobudur (BOB) akan mengembangkan zona otoritatif yang merupakan kawasan pariwisata bernuansa alam di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
     
"Kawasan itu akan dikembangkan dengan konsep 'Culture and Adventure Eco-Tourism', tentunya dengan mengembangkan aspek kelestarian dan ramah lingkungan," kata Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB Bisma Jatmika di Yogyakarta, Kamis.
     
Pada diskusi "Pengembangan Pariwisata di Joglosemar", Bisma mengatakan zona otoritatif mencakup kawasan seluas 309 hektare di Kabupaten Purworejo, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
     
"Pengembangan destinasi wisata yang bernuansa alami, sehat, dan ramah lingkungan akan menjadi alternatif kawasan pariwisata bertaraf internasional," katanya.
     
Menurut dia, konsep "Culture and Adventure Eco-Tourism" menampilkan daya tarik budaya dan daya tarik alam, serta interaksi yang harmonis antara wisatawan dengan alam yang akhirnya menimbulkan keseimbangan antara jiwa dan raga.
     
"Oleh karena itu, Borobudur Highland tersebut akan dikembangkan tiga komponen yaitu 'nature, physical activity, cultural exchange'," kata Bisma.
     
Ia mengatakan, di atas zona otoritatif itu akan dibangun berbagai fasilitas wisata bertaraf internasional, seperti akomodasi dengan konsep "Glamorous Camping, Eco Resort, Fine Dinning Restaurant, MICE".
     
"Lokasi sekitar kawasan tersebut juga sudah mulai berkembang sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor," kata Bisma.
     
Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik BOB Sigit Widiyanto mengatakan zona otoritatif BOB terletak di lokasi yang strategis karena hanya berjarak 12 kilometer dari Candi Borobudur dan 35 kilometer dari New Yogyakarta International Airport (NYIA), sebuah proyek strategis nasional yang akan mulai beroperasi padaApril 2019.
     
"Hal itu membuat kawasan tersebut menjadi potensial untuk dikembangkan. Di sekitar zona otoritatif terdapat beberapa desa yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata," katanya.
     
Menurut dia, pembangunan dan pengembangan kawasan itu diharapkan dapat menimbulkan "multiplier effects" bagi lingkungan seperti menyerap tenaga kerja sekitar 400 orang, meningkatkan produksi produk-produk lokal, dan melestarikan seni budaya setempat.
     
Sebagai agenda utama, BOB mempunyai "Top 3 Program", yakni "visioning masterplan", jalur akses cepat, dan penyelesaian status lahan di zona otoritatif.
     
Selain itu terdapat pula "Top 3 Quick Win" yang meliputi "Nomadic Tourism" berupa pengembangan Glamorous Camping dan Eco-Lodge, pengembangan desa tujuan wisata, dan sertifikasi sumberdaya manusia pariwisata di sekitar zona otoritatif.
     
"Semua program tersebut memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, pihak swasta, investor maupun perguruan tinggi," kata Sigit.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024