BPOM Yogyakarta uji sampel makanan di Pasar Imogiri

id BPOM

BPOM Yogyakarta uji sampel makanan di Pasar Imogiri

Petugas BPOM Yogyakarta menguji sampel makanan di Pasar Imogiri Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Balai Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta melakukan uji laboratorium terhadap sampel beberapa makanan dan jajanan yang dijual di Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, guna memastikan keamanan pangannya. 
     
"Kegiatan ini bagian dari Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) DIY dan BPOM Yogyakarta sebagai anggota dari TPID melaksanakan tugas dari sisi keamanan pangan yang beredar di pasaran," kata Pengawas Farmasi Makanan Fungsional BPOM Yogyakarta Rossy Hertati di Pasar Imogiri, Selasa. 
     
Pengujian terhadap sampel makanan dan jajanan di pasar tradisional itu dilaksanakan di mobil operasional BPOM yang sudah dilengkapi peralatan laboratorium. Di sisi lain TPID DIY sedang mempersiapkan Pemantauan harga pangan.
     
Rossy mengatakan, setidaknya ada sekitar 25 sampel makanan dan jajanan yang simbol petugas BPOM untuk diuji di laboratorium, baik itu makanan di kios pasar dan jajanan pasar seperti mi, bakso, kerupuk dan lain-lain yang warnanya mencolok.
     
"Kami melakukan uji laboratorium dari sisi keamanannya, untuk diketahui kandungannya apakah menggunakan bahan berbahaya dalam makanan tersebut, terutama yang warna merah muda, juga apakah menggunakan formalin maupun boraks," katanya. 
     
Menurut dia, pengujian sampel makanan yang dijual di pasar tradisional ini dalam rangka menjelang momen Natal dan Tahun Baru yang berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya terjadi peningkatan baik pasokan maupun permintaan masyarakat terhadap pangan tersebut. 
     
"Oleh karena itu BPOM melakukan pengawasan dan intensifikasi dr sisi mutu dan keamanan pangan. Sebenarnya ini (pemgawasan keamanan pangan) rutin dilakukan, hanya jelang momen Natal dan Tahun Baru diintensifkan," katanya. 
     
Dia mengatakan, dalam melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan itu tidak dapat langsung diketahui hasilnya dan membutuhkan proses. Namun temuan bahan berbahaya dalam pangan di wilayah DIY secara umum berkurang. 
   
 "Hasilnya belum masih diproses, namun secara umum penyalahgunaan bahan berbahaya bagi makanan terjadi penurunan dari tahun ke tahun," katanya.