Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Puluhan warga di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terjangkiti penyakit demam berdarah dengue (DBD), sejak awal Januari hingga Februari 2019
Sekretaris Dinkes Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan jumlah kasus DBD pada awal tahun ini meningkat dibandingkan dengan 2018.
Menurut data yang diperoleh, peningkatan terjadi hampir dua kali lipat. Pada awal tahun ini yang baru berjalan sebulan, sudah ada laporan 37 kasus DBD di Gunung Kidul.
"Kasus 2018 pada bulan yang sama sejumlah 19 kasus, jadi jauh lebih banyak saat ini,” kata Priyanta.
Belajar dari kasus mewabahnya DBD yang terjadi di wilayah lain, pihak Dinkes mulai melakukan antisipasi pencegahan. Salah satunya adalah mengupayakan juru pemantau jentik ( Jumantik) setiap rumah satu orang. Dengan adanya petugas di lapangan, nanti akan ada evaluasi dampak yang ditimbulkan.
Selain faktor itu juga perilaku masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih kurang.
"Menurut kita gerakan PSN oleh masyarakat merupakan yang terpenting, sehingga tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak," katanya.
Priyanta menyebut ada beberapa faktor pemicu. Salah satunya ialah curah hujan, sebaran kasus di tempat lain (luar wilayah) yang meningkat maka berpengaruh terhadap jumlah penderita di Gunung Kidul. Kalau Jumlah jentiknya sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan fogging (pengasapan). Fogging tidak bisa dilakukan asal-asalan, harus melalui kajian terlebih dahulu,
"Untuk itu, kami mendorong masyarakat untuk menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, dan serai-seraian. Karena tumbuhan tersebut tidak disukai nyamuk,” kata dia.
Untuk wilayah endemik, Priyanta menyebut ada dua kecamatan dengan penderita paling banyak, yakni Kecamatan Karangmojo, dan Wonosari. Kasus DBD menyerang di segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Penderitanya tidak hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga kena. Ada beberapa kecamatan yang sampai saaat ini belum ada penderitanya, kami berharap kecamatan lain tidak ditemukan DBD," harapnya.
Berita Lainnya
455 penderita meninggal dunia akibat DBD di Indonesia
Selasa, 9 April 2024 17:17 Wib
DBD naik tiga kali lipat, pemerntiah deteksi ketat
Senin, 1 April 2024 6:32 Wib
Jus jambu biji membantu pulihkan penderita DBD
Sabtu, 30 Maret 2024 6:23 Wib
Masyarakat Gunungkidul diimbau menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Jus jambu tak dapat naikkan trombosit pasien DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:54 Wib
Dinkes Kulon Progo meminta warga lakukan PSN cegah DBD
Kamis, 21 Maret 2024 15:37 Wib
Ramuan daun pepaya jadi terapi kombinasi pasien DBD, tegas dokter
Senin, 4 Maret 2024 12:11 Wib