Jakarta (ANTARA) - Massa yang berunjuk rasa di depan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rabu petang, ricuh dengan melempar botol air minum dan menyalakan petasan serta kembang api usai shalat Maghrib.
Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menahan massa yang melakukan tindakan anarki.
Saat massa ricuh, koordinator massa yang berada di atas mobil komando berkali-kali mengingatkan agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memicu kakacauan.
Ia juga mengimbau massa untuk meninggalkan lokasi unjuk rasa, tetapi sebagian besar massa memilih bertahan.
Orator juga mengajak massa bershalawat agar kembali damai dan tidak terpicu emosi.
Sementara kepolisian tampak meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan beberapa mobil barracuda.
Padahal sebelumnya pada sore hari Amien Rais sudah mengimbau massa agar tidak melakukan kekerasan, tidak merusak fasilitas dan menjaga ketertiban.
Baca juga: Di halaman belakang Sarinah polisi dan massa aksi buka puasa bersama
Berita Lainnya
Indonesia tahun ini sediakan Rp7,22 triliun program padat karya
Selasa, 2 April 2024 6:16 Wib
Surutkan banjir Demak, Jateng, 22 mesin pompa dikerahkan
Minggu, 24 Maret 2024 19:57 Wib
RI akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 15:20 Wib
Bapanas: Bantuan pangan beras untuk 22 juta keluarga disalurkan
Kamis, 14 Maret 2024 7:33 Wib
22 kru kapal tenggelam di Selayar, Sulsel, kini dicari
Rabu, 13 Maret 2024 8:09 Wib
22.086 KK korban banjir peroleh bantuan
Senin, 26 Februari 2024 20:16 Wib
22 TPS masuk indikator rawan
Selasa, 13 Februari 2024 4:29 Wib
54,22 persen pekerja pariwisata di Indonesia perempuan
Selasa, 13 Februari 2024 4:22 Wib