Sleman menargetkan produksi ikan air tawar capai 62.000 ton

id Budidaya ikan Sleman,Sleman,Minapadi sleman,Petani ikan Sleman,Pokdakan

Sleman menargetkan produksi ikan air tawar capai 62.000 ton

Ilustrasi. Warga memberi makan ikan di kolam ikan air tawar Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (13/9). Kawasan yang berada di lereng Gunung Merapi ini memiliki potensi sumber air yang melimpah dimanfaatan warga untuk budidaya ikan air tawar�seperti koi, gurame, nila,�dan ikan emas dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan pembibitan. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nz/17.)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2019 menargetkan produksi budi daya ikan air tawar mencapai 62.000 ton.

"Pada 2018 target produksi budi daya sektor perikanan konsumsi ditarget sebanyak 59.000 ton dan bisa terealisasi bahkan melebihi, sehingga pada 2019 target dinaikan menjadi 62.000 ton," kata Kepala Bidang Perikanan DP3 Kabupaten Sleman Sri Purwaningsih di Sleman, Senin.

Menurut dia, hingga saat ini produksi ikan di Sleman sudah mencapai lebih dari 50 persen dari target yang ditetapkan.

"Saat ini di Sleman terdapat 637 Kelompok Pembudidaya Ikan. Total luas lahan kolam yang dimiliki seluas 1.130 hektare dan 108 hektare luas lahan minapadi," katanya.

Ia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya terusmelakukan berbagai upaya, terutama memasuki musim kemarau.

"Produksi ikan memang paling banyak waktu musim hujan, waktu musim kemarau tetap ada, tapi tidak banyak," katanya.

Sri Purwaningsih mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ikan, khususnya ikan nila, yakni melalui Sistem Budi daya Ikan Nila dengan Sentuhan Teknologi Kincir Air (Sibudidikucir).

"Saat ini sudah banyak kelompok pembudi daya ikan di wilayah Sleman yang menerapkan teknologi tersebut, apalagi pada musim kemarau yang debit air itu tergolong kecil," katanya.

Ia mengatakan, teknologi Sibudidikucir dapat meningkatkan oksigen di dalam air, aliran air kecil aja bisa. "Kalau musim hujan tanpa Sibudidikucir masih bisa jalan. Kalau kemarau ada keterbatasan air," katanya.

DP3 Sleman, kata dia, juga melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok pembudi daya ikan, mulai dari hulu sampai hilir, termasuk mulai dari pembenihan, pembesaran, pengolahan, sampai ke pemasaran.

"Seperti pasar ikan yang dimaksudkan membantu para pembudi daya ikan karena kalau hanya budi daya namun tidak mampu untuk menjual ya sama saja," katanya.
Baca juga: Mahasisiswa UGM mengembangkan alat peningkat nafsu makan ikan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024