Disdik Sleman sebut ruang dan mebeler cukup meski ada tambahan kuota siswa

id Disdik Sleman,Sleman,PPDB SMP Sleman

Disdik Sleman sebut ruang dan mebeler cukup meski ada tambahan kuota siswa

Ilustrasi - Ratusan orang tua calon siswa mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman meminta kejelasan karena adanya permasalahan dalam sistem daring PPDB SMP. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menjamin ruangan sekolah dan mebeler serta lainnya tercukupi meskipun ada kebijakan tambahan kuota siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru jenjang SMP di sejumlah sekolah karena permasalahan sistem daring.

"Kami pastikan tidak akan ada masalah. Sebab, semua sudah diperhitungkan. Terkait tambahan siswa juga sudah dipetakan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Sri Adi Marsanto di Sleman, Kamis.

Dia menjelaskan ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu daya tampung dan jumlah mebel, terutama setelah adanya kebijakan baru dari kepala dinas untuk menambah kuota siswa.

"Memang ada tambahan jumlah siswa di sejumlah sekolah, namun jumlahnya masih bisa ditampung oleh sekolah," katanya.

Ia mengatakan adanya tambahan siswa yang paling krusial, yaitu untuk ketersediaan kursi dan bangku kelas.

Setelah melakukan pendataan di 54 sekolah negeri di Sleman, pihaknya memastikan ketersediaan bangku untuk siswa cukup.

"Kami pastikan pada 15 Juli 2019 atau hari pertama masuk sekolah tidak ada siswa yang duduk lesehan karena tidak mendapatkan fasilitas bangku," katanya.

Sri Adi mengakui bahwa sebelumnya sempat ada kekurangan tentang hal itus sehingga pihaknya mencari inventaris mebel bekas layak pakai, termasuk kembali menggunakan meja dan kursi bekas dari Sekolah Dasar.

"Kalau Sekolah Dasar memang bangkunya agak berbeda, itu kami cari yang masih layak," katanya.

Pihaknya juga telah memastikan ruang kelas cukup untuk menampung semua siswa. Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) satu ruang kelas minimal menampung 32 siswa dan maksimal 36 siswa.

Ia mengatakan dalam kebijakan baru, sekolah tidak boleh menambah rombongan belajar (rombel). Oleh karenanya  sekolah bisa memanfaatkan ruangan yang ada.

"Itu untuk sementara waktu. Jadi memanfaatkaan gedung yang ada dulu," katanya.

Sejauh ini, pihaknya melihat tidak ada penumpukan siswa di satu sekolah. Walaupun memang ada sekolah yang mendapatkan tambahan kuota siswa hingga puluhan anak.

"Namun, itu hanya di beberapa sekolah saja, dan ruangannya juga cukup. Masih sesuai SPM," katanya.

Salah satu sekolah yang mendapatkan tambahan siswa cukup banyak di SMPN 3 Sleman, yaitu 20 siswa. Daya tampung awal dari enam rombel 92 siswa atau masing-masing rombel 32 siswa.

Jika mengacu SPM, SMPN 3 Sleman masih bisa mendapatkan tambahan siswa maksimal 24 anak.

"Sejauh ini untuk fasilitas baik ruang dan kursi kami pastikan semua mencukupi," kata Kepala SMPN 3 Sleman Murdiwiyono.
Baca juga: Disdik Sleman menambah kuota siswa sebagai solusi PPDB SMP daring

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024