Kabul (ANTARA) - Taliban pada Sabtu mengatakan tidak akan menggelar pembicaraan langsung dengan pemerintah Afghanistan sekaligus membantah pernyataan menteri senior soal rencana pembicaraan seperti itu dalam dua pekan ke depan, kata pejabat Taliban.
Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi, pada Sabtu menuturkan ia berharap bahwa pembicaraan langsung dengan Taliban dapat digelar dua pekan mendatang di salah satu negara Eropa yang dirahasiakan. Pemerintah akan diwakili oleh delegasi yang beranggotakan 15 orang, kata dia.
Namun, juru bicara Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, membantah hal itu dengan mengatakan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan hanya akan terjadi setelah ada kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai penarikan pasukan mereka.
"Pembicaraan intraAfghanistan hanya akan dimulai setelah penarikan pasukan asing diumumkan," kata Shaheen.
Utusan khusus AS untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan seusai Rahimi mengumumkan bahwa pembicaraan antara Taliban dan Afghanistan akan terjadi setelah AS "menyimpulkan kesepakatannya sendiri" dengan Taliban.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Tim Penyelamat Palestina duga Israel curi organ manusia
Jumat, 26 April 2024 20:22 Wib
118 napi kabur usai Nigeria diguyur hujan lebat
Jumat, 26 April 2024 20:17 Wib
NATO didesak intensifkan dukungan untuk Ukraina
Jumat, 26 April 2024 20:14 Wib
Barat kacaukan situasi di Kaukasus Selatan, beber Rusia
Kamis, 25 April 2024 20:23 Wib
Istri diduga korupsi, PM Spanyol tangguhkan tugas
Kamis, 25 April 2024 20:22 Wib
Bangun mekanisme baru pantau sanksi nuklir, AS dikecam Korut
Kamis, 25 April 2024 20:19 Wib