Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya akan lebih agresif untuk menemukan kasus baru dan mencegah penularan lebih meluas wabah tersebut.
"Komitmen ke depan akan lebih agresif lagi, isolasi lakukan untuk memutus rantai penularan lebih luas di masyarakat," kata Yuri dalam konferensi persnya di gedung Graha BNPB Jakarta, Rabu.
Yuri mengatakan, agar lebih cepat mendeteksi kasus baru COVID-19, pemerintah telah mempersiapkan 360 rumah sakit rujukan, baik dari pemerintah, TNI, Polri, BUMN dan swasta.
Selain itu, pemerintah mengerahkan 5.000 petugas kesehatan untuk menyelidiki epidemiologi kontak yang terlibat dengan kasus pasien positif.
Sedikitnya, 4.750 kit "rapid test" telah didistribusikan ke berbagai daerah sebagai langkah pengecekan awal untuk menemukan kasus positif.
Kemudian, 6.500 sampel uji kasus telah dikirim pemerintah ke-34 laboratorium di seluruh Indonesia yang digunakan untuk menguji dan menentukan diagnosa.
"Ini akan memakan energi dan sumber daya manusia yang banyak dan ini akan terus dilakukan," ujar Yuri.
Yuri juga berpesan agar masyarakat semakin taat mengikuti imbauan pemerintah baik pusat maupun daerah terkait "physical distancing" dan menjaga kebersihan tangan yang terbukti efektif mencegah penyebaran COVID-19.
Hingga Rabu (4/1) sore tercatat sebanyak 1.677 orang di Indonesia positif COVID-19, 103 orang di antaranya sembuh, sedangkan untuk pasien COVID-19 yang meninggal 157 orang.
Berita Lainnya
Dewa 19 gebrak Soul Intimate Concert 2.0, penonton terhipnotis
Sabtu, 20 April 2024 7:28 Wib
Polisi gulung lima penyelundup 19 kg sabu dari Malaysia
Rabu, 17 April 2024 5:55 Wib
19 ribu wisatawan banjiri Kebun Binatang Surabaya
Senin, 15 April 2024 0:21 Wib
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
19 anggota geng motor bikin resah dicokok polisi
Senin, 1 April 2024 6:58 Wib
MK: Bertambah jadi 19, jumlah saksi dan ahli di sidang PHPU
Rabu, 27 Maret 2024 4:06 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib