Jakarta (ANTARA) - Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis Fase III vaksin COVID-19.
"Pemerintah berkomitmen dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia melalui vaksinasi dan kami ingin menyampaikan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo telah mendaftarkan diri sebagai relawan uji klinis vaksin COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya pejabat negara lain yang sudah mendaftarkan diri sebagai relawan uji klinis fase III vaksin COVID-19 asal Sinovac adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Ini komitmen pemerintah mendukung perlindungan maksimal melalui program vaksinasi," kata Wiku.
Pada Selasa (11/8), Presiden Jokowi menyaksikan secara langsung penyuntikan dalam uji klinis tahap III kepada 20 perwakilan relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Penyuntikan akan dilakukan kepada 1.620 subjek relawan yang ditargetkan semua uji klinis, termasuk otorisasi dari BPOM, akan tuntas pada Januari 2021.
"Sejak COVID-19 merebak, berita tentang vaksin jadi paling dinanti di dunia dan setelah empat bulan melawan COVID-19, dunia memasuki uji klinis Fase III dan kita harap, makin dekat vaksin yang akan melindungi masyarakat. Pemerintah optimistis dan mendukung produksi vaksin oleh Bio Farma," ucap Wiku.
Bila uji klinis Fase III vaksin berjalan lancar, vaksin selanjutnya akan diproduksi oleh BUMN farmasi Bio Farma.
Kerja sama Bio Farma dengan Sinovac dilakukan karena memiliki kesamaan "platform" antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya, yaitu inactivated vaccine.
Sebanyak 1.620 orang relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali seleksi. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 orang, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 orang relawan.
Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respons imun) dan efikasi (respons dalam melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap, yaitu gelombang pertama pada pekan kedua Agustus untuk 120 subjek relawan. Uji berikutnya akan digelar pada pekan ketiga dan pekan keempat Agustus untuk masing-masing 144 relawan, sehingga diperkirakan pada awal September, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin.
Proses tersebut dilakukan terus menerus dan akan berlangsung hingga minggu pekan Desember dengan total 1.620 relawan. Mayoritas relawan merupakan warga Bandung karena mereka harus terus diperiksa dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektivitas vaksin.
Bio Farma disebut mampu memproduksi maksimal 100 juta vaksin pada Desember 2020. Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Pemkab Bantul anggarkan Rp1,19 triliun untuk pengadaan barang dan jasa 2024
Rabu, 31 Januari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
19 kali gempa diletuskan Gunung Semeru
Senin, 22 Januari 2024 11:04 Wib