Museum TNI AD tetap bisa dikunjungi meski pandemi COVID-19

id Pandemi, TNI ad

Museum TNI AD tetap bisa dikunjungi meski pandemi COVID-19

Kepala Museum Pusat TNI AD Kapten Caj (K) Yanti Murdiani (Istimewa)

Jakarta (ANTARA) - Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Dharma Wiratama tetap bisa dikunjungi masyarakat yang ingin berekreasi meski saat ini sedang dalam situasi pandemi COVID-19.

Kepala Museum Pusat TNI AD Kapten Caj (K) Yanti Murdiani dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu, mengatakan museum telah memberlakukan protokol kesehatan ketat, dari mengatur jumlah kunjungan hingga pembersihan museum menggunakan desinfektan secara rutin.

"Saya berharap mungkin untuk masyarakat Indonesia bisa berkunjung ke sini langsung, kita buka setiap hari kecuali hari Senin atau hari libur nasional. Kita tidak berbayar," katanya.
 

Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Dharma Wiratama diresmikan sejak 30 Agustus 1982.

Pengoperasiannya berada di bawah Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) dan dikelola oleh Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Kolonel Inf Andi Muhammad Suryadarman.

Pada 1904 gedung ini dibangun saat masa pemerintahan Hindia Belanda kemudian sekitar 1945 sampai dengan 1948 Museum Dharma Wiratama dijadikan Markas Besar Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat di bawah kepemimpinan Jenderal Soedirman.

Pada 2018 museum mengubah tata pamer koleksi kemudian dilengkapi dengan dukungan teknologi terkini dan pencahayaan menarik, tampilan instalasi weapon box merupakan salah satu master piece yang dimiliki Museum TNi AD Dharma Wiratama saat ini.
 

“Koleksi yang dimiliki secara keseluruhan itu 4302 unit yang terdiri dari 2 jenis, yaitu koleksi senjata dan non senjata, untuk senjatanya sendiri jumlahnya 1120 unit dan 3182 unit non senjata. Untuk weapon box itu kurang lebih terdapat 800 unit dari berbagai jenis senjata,” katanya.

Tidak hanya mendapatkan dukungan dari internal TNI Angkatan Darat, menurut dia, dukungan juga didapat dari Dinas Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta.

DI Yogyakarta memberikan bantuan perlengkapan dan peralatan hingga tenaga edukator yang membantu pemanduan museum.
 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024