SD dan SMP Yogyakarta uji coba sekolah tatap muka awal Mei

id sekolah tatap muka, Yogyakarta,PTM

SD dan SMP Yogyakarta uji coba sekolah tatap muka awal Mei

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meluncurkan gerakan Yu Kinanthi, berbagi nasi gratis untuk warga di masa pandemi yang dilakukan Kelurahan Purwokinanti, 24 Februari 2021. (HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah persiapan untuk penyelenggaraan sekolah tatap muka jenjang SD dan SMP terus dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta, termasuk merencanakan uji coba pembelajaran tatap muka pada pekan pertama Mei yang akan dilakukan di lima sekolah.

"Sembari melihat bagaimana perkembangan uji coba sekolah tatap muka di jenjang SMA/SMK, kami merencanakan ada dua SD dan tiga SMP yang melakukan uji coba," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Dalam kegiatan uji coba tersebut, akan dilakukan berbagai pembatasan seperti membatasi jumlah siswa dalam satu rombongan belajar.



Siswa akan dibagi dalam tiga shift per kelas dan tiap pertemuan dilakukan maksimal dua jam pelajaran atau 90 menit. Sebelumnya, sekolah sudah harus memastikan seluruh sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan tersedia.

Menurut dia, persiapan pembelajaran tatap muka di SD dan SMP di Kota Yogyakarta sudah dilakukan sejak Desember 2020, khususnya persiapan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan.

Verifikasi mengenai kesiapan sekolah, 65 SD/MI dan 165 SMP/MTs negeri maupun swasta juga sudah dilakukan pada Januari dam Maret. "Seluruhnya dinyatakan siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka," katanya.

Selain itu, lanjut Heroe, hampir semua guru di Kota Yogyakarta juga sudah mendapat vaksin COVID-19.

"Jika dari hasil uji coba tersebut dinyatakan pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan baik, pada tahun ajaran baru mendatang akan dilakukan sekolah tatap muka," katanya.

Namun demikian, jika masih ada beberapa kendala termasuk terjadi kenaikan kasus COVID-19, dimungkinkan kegiatan sekolah tatap muka akan ditunda hingga kondisi memungkinkan dan dinyatakan aman.



"Kegiatan tatap muka sebenarnya sudah dilakukan saat siswa SMP melakukan ASPD. Penyelenggaraan asesmen berjalan baik dan beberapa kekhawatiran munculnya kerumunan bisa diantisipasi dengan baik," katanya.

Jika sekolah tatap muka diputuskan dapat diselenggarakan, lanjut Heroe, persetujuan dari orang tua siswa tetap menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi.

"Apabila orang tua belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti sekolah tatap muka, masih ada pilihan untuk sekolah secara daring. Sekolah tetap harus memberikan fasilitasi untuk pembelajaran daring," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024