Pemkab Kulon Progo diminta menambah bantuan pupuk organik

id Pupuk Organik,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo diminta menambah bantuan pupuk organik

Pemkab Kulon Progo diharapkan mengalokasikan anggaran khusus untuk bantuan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Priyo Santoso meminta pemerintah setempat menambah bantuan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, sehingga hasil produksi pertanian bisa maksimal.

Priyo Santoso di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan dalam beberapa kesempatan, Komisi II turun lapangan di lahan pertanian, di mana petani banyak mengeluhkan terhadap struktur tanah yang mulai kurang subur karena tidak seimbangnya penggunaan antara pupuk alam atau organik dengan pupuk buatan atau kimia.

Untuk itu, ia mendorong Pemkab Kulon Progo melalui dinas terkait untuk bisa membantu ketersediaan pupuk organik bagi petani, sehingga diharapkan akan ada perbaikan struktur tanah secara alami.

"Komisi II meminta pemkab menganggarkan pupuk organik bagi petani. Hai ini dalam rangka peningkatan produktivitas hasil pertanian dan meningkatkan kesuburan tanah pertanian," kata Priyo.

Selain itu, ia berharap dengan semakin berkurangnya lahan sawah yang produktif karena meningkatnya pembangunan di Kulon Progo maka selain harus ada upaya cetak saya baru yang tidak kalah pentingnya ada upaya kongkrit bantuan ke petani untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah pertanian.

"Sekali lagi, kami minta ada program bantuan pupuk organik bagi petani untuk mengembalikan serta meningkatkan kesuburan tanah pertanian," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Edi Priyono berharap pemkab juga harus menjamin ketersediaan pupuk agar petani bisa menggunakan dengan tepat waktu. Ketersediaan air juga harus di jaga. Menurutnya, kendala utama petani sekarang adalah petani kesulitan mendapat pupuk karena ada sistem pembelian pupuk secara tertutup.

"Petani kita ini dituntut untuk meningkatkan produksi, tapi di sisi lain kesulitan mendapatkan pupuk. Kami berharap ada keputusan diskresi bagaimana petani mendapat pupuk dengan mudah dan cepat supaya tidak mempengaruhi produksi," katanya.