147 pasien COVID-19 di Kulon Progo selesai jalani isolasi

id COVID-19,Klaster Sangon,Kulon Progo

147 pasien COVID-19 di Kulon Progo selesai jalani isolasi

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Sebanyak 147 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta selesai menjalani isolasi, sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 4.872 dari total 5.877 kasus selama pandemi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa mengatakan pasien terkonfirmasi yang selesai menjalani isolasi tersebar di Kecamatan Panjatan satu orang, Galur tujuh orang, dan Kokap 139 orang.

"Warga yang terkonfirmasi COVID-19 dari Klaster Sangon di Kecamatan Kokap selesai menjalani isolasi mandiri. Klaster Sangon dari tiga minggu, semoga tidak ada penambahan lagi, sehingga akses masyarakat dan tempat ibadah bisa kembali dilongggarkan," kata Baning.

Ia mengatakan hari ini, pasien terkonfirmasi COVID-19 bertambah 25 kasus baru yang tersebar di Kecamatan Sentolo, Samigaluh, Wates, dan Galur. Adapun penambahan setiap kecamatannya, yakni Sentolo 10 kasus, Samigaluh lima kasus, Wates dua kasus, Pengasih satu kasus, dan Galur tujuh kasus.

"Perubahan situasi COVID-19 per 25 Mei 2021 ada penambahan 25 kasus baru. Penambahan ini berdasarkan hasil swab PCR sebanyak 23 kasus, dan rapid antigen dua kasus. Dari 25 kasus, empat diantaranya dirawat di rumah sakit rujukan," katanya.

Adapun data Dinas Kesehatan Kulon Progo, hingga saat ini total terkonfirnasi COVID-19 sebanyak 5.877 kasus, dengan rincian 53 isolasi rumah sakit, 308 isolasi mandiri, 4.872 selesai isolasi, 533 sembuh, dan 111 meninggal dunia.

Selanjutnya, lima dari 12 kecamatan di Kulon Progo dengan kasus COVID-19 tertinggi, yakni Pengasih 788 kasus, Wates 779 kasus, Sentolo 652 kasus, Kokap 629 kasus, dan Panjatan 553 kasus.

"Kami berharap penambahan kasus harian tidak meninggat lagi, sehingga pada Mei ini, kasus menjadi turun dibandingkan pada Maret sebanyak 1.048 kasus, dan April 1.042 kasus. Sehingga kami berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya.