Bupati inginkan Agrofood Bantul latih masyarakat teknologi pertanian

id Bupati pertanian

Bupati inginkan Agrofood Bantul latih masyarakat teknologi pertanian

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat meninjau dan meresmikan Dewani Agrofood di Dusun Masahan, Desa Trirenggo, Kabupaten Bantul, DIY. Kamis (1/7/2021) (Foto ANTARA/HO/Humas Pemkab Bantul)

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menginginkan Dewani Agrofood yang dikembangkan di Dusun Malahan, Desa Trirenggo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknologi pertanian di lingkup rumah tangga.

"Dengan keberadaan Dewani Agrofood ini kita harapkan dapat memberikan edukasi serta wawasan mengenai agro teknologi dan agro industri yang dikembangkan," kata Bupati disela meresmikan Dewani Agrofood di Dusun Masahan, Trirenggo, Bantul, Kamis.

Dewani Agrofood fokus pada pertanian modern yang saat ini telah mengembangkan 32 jenis tanaman buah dan sayur, selain itu juga menyediakan pelatihan pertanian modern untuk lingkup rumah tangga sehingga bisa menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga.

Menurut Bupati, sektor pertanian merupakan sektor yang potensial dikembangkan, oleh karenanya upaya-upaya yang dilakukan Dewani Agrofood sangat mendukung tercapainya ketahanan pangan.

Bupati juga mengatakan, sektor pertanian memberikan sumbangsih yang besar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) setelah sektor industri pertanian juga dihuni mayoritas penduduk Bantul, sehingga layak untuk dikembangkan.

"Saat ini kebanyakan masyarakat petani kita masih masyarakat pertanian subsistem, artinya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang dilakukan dengan cara apa adanya belum ada sentuhan teknologi yang dapat membuat produktivitas menjadi tinggi," katanya.

Oleh karena itu, kata Bupati perlu dirangsang dengan percontohan dan pelatihan teknologi pertanian yang bisa dilihat dan dipelajari secara langsung.

Salah satunya dengan memberikan contoh pengelolaan pertanian yang menerapkan teknologi, maka hasilnya tentu berbeda dengan cara lama yang tidak inovatif dan tentu saja hal ini menjadi sebuah tantangan.

"Kita memiliki lahan pertanian seluas 15.000 hektare, jika lahan tersebut kita kelola dengan penerapan teknologi tepat tentu hasilnya akan melimpah, karena dengan cara begini saja pertanian sudah berkontribusi menjadi rangking dua setelah industri," Kata Bupati.

Bupati juga mengatakan, bahwa potensi pertanian lokal inilah yang menjadi fokus pemkab, dengan cara melakukan pergeseran subsistem menjadi subkomersial atau mendekati pertanian komersial dengan penerapan teknologi.