Jumlah RT berstatus zona hijau di Yogyakarta meningkat

id RT,rukun tetangga,zona hijau,yogyakarta

Jumlah RT berstatus zona hijau di Yogyakarta meningkat

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada remaja penyandang disabilitas saat vaksinasi massal di Kanama Resto, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/8/2021). Kementerian Kesehatan melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok penyandang disabilitas di enam provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali dengan sasaran 225 ribu vaksinasi serta ditargetkan selesai hingga bulan Oktober mendatang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

Yogyakarta (ANTARA) - Jumlah rukun tetangga (RT) di Kota Yogyakarta yang saat ini berstatus zona hijau atau tidak ada kasus positif COVID-19, mengalami kenaikan jika dibanding pertengahan Agustus, yaitu menjadi sekitar 86 persen dari sebelumnya 76 persen.

“Meskipun naik, tetapi belum kembali seperti kondisi pada Juni yang bisa mencapai 94 persen atau lebih,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Sedangkan untuk RT berstatus zona kuning, terdapat kasus positif COVID-19 di maksimal dua rumah, tercatat 13,10 persen atau 332 RT, dan RT berstatus zona oranye, terdapat kasus positif tersebar di tiga hingga lima rumah, tersebar di 15 RT atau 0,59 persen.

“Saat ini, tidak ada RT yang berstatus zona merah,” katanya.



Penambahan jumlah RT berstatus zona hijau tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien sembuh sudah lebih banyak dibanding temuan kasus terkonfirmasi positif.

Penambahan pasien sembuh yang cukup signifikan terjadi pada Kamis (26/8) dengan total 558 pasien, sedangkan pasien terkonfirmasi positif tercatat 56 orang.

“Ini merupakan angka akumulasi kesembuhan yang cukup banyak. Sebelumnya, kecenderungan penambahan kasus sembuh berjalan lebih lambat jika dibanding kecepatan kenaikan kasus,” katanya.

Namun demikian, angka kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Yogyakarta masih perlu ditekan agar tidak tinggi.

“Hampir seluruh pasien yang meninggal dunia mengalami komorbid meskipun sudah mendapat perawatan intensif,” katanya.

Dengan menurunnya jumlah kasus positif, kata Heroe, tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit rujukan juga mengalami penurunan. “Jadi, jika ada pasien dengan gejala berat, bisa langsung mendapat perawatan dan mengurangi risiko kematian,” katanya.

Saat ini, tingkat keterisian ruang perawatan intensif (ICU) tercatat sekitar 64,5 persen dan ruang perawatan isolasi 35,17 persen.*
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024