DPRD Kulon Progo mendorong pemkab siapkan langkah strategis atasi banjir

id banjir,Kuon Progo,DPRD Kulon Progo

DPRD Kulon Progo mendorong pemkab siapkan langkah strategis atasi banjir

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati meninjau kawasan permukinan warga di Kecamatan Temon yang berpotensi banjir bila terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati mendorong pemerintah setempat segera menyiapkan langkah strategis menangani banjir di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta, khususnya di wilayah Temon yang setiap hujan dengan intensitas tinggi di atas dua jam menyebabkan air meluap ke jalan nasional.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Senin mengatakan beberapa waktu lalu saat terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam, kawasan Bandara Internasional Yogyakarta banyak aliran air yang meluap hingga ke Jalan Nasional Yogyakarta-Purworejo, khusus di Kecamatan Temon.

"Kejadian ini sebenarnya tidak hanya terjadi kali ini saja, pada tahun kemarin kejadian air meluap hingga jalan nasional juga terjadi. Untuk itu, kami minta Pemkab Kulon Progo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukinan (DPUPKP) saling bersinergi mengatasi persoalan banjir di Kawasan Bandara Internasional Yogyakarta," kata Akhid.

Menurut dia, persoalan banjir atau air meluap di Kawasan Bandara Internasional Yogyakarta tidak perlu terjadi, bila pemangku kepentingan sudah memiliki rencana induk dan rencana detail teknis penanganan banjir. Dua hal tersebut harus dimiliki, mengingat di wilayah luar Bandara Internasional Yogyakarta menjadi kawasan aerotropolis yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan membutuhkan penataan kawasan bebas banjir.

"BMKG telah memprediksi curah hujan akan mengalami peningkatan hingga 40 persen, sehingga skenario penanganan banjir di Kawasan Bandara Internasional Yogyakarta harus benar-benar disiapkan," harapnya.

Politisi perempuan PDI Perjuangan ini juga berharap Pemkab Kulon Progo mengkomunikasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) terkait banyaknya tanggul-tanggul Sungai Serang di Kecamatan Wates dan Panjatan yang berpotensi jebol dan airnya berpotensi mengenai rumah warga supaya mendapat perhatian dan ditangani dengan segera.

"Berdasarkan hasil reses saya di Kecamatan Wates, bahwa ada 23 titik tanggul Sungai Serang yang sangat kritis yang perlu mendapat perhatian serius dan penanganan segera, belum termasuk yang di Panjatan. Untuk itu, kami berharap Pemkab Kulon Progo mengkomunikasi hal tersebut kepada BBWSSO soal penangangan tanggul-tanggul Sungai Serang yang memang dalam kondisi kritis," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi membenarkan bahwa beberapa waktu lalu, aliran-aliran anak sungai di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta meluap hingga ke jalan nasional. Setelah dilakukan kajian, luapan air tersebut karena aliran anak sungai tersumbat sampah dari masyarakat dan bambu.

"Kami berharap masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, dan kami berharap masyarakat gotong royong membersihkan sampah di sekitar lingkungan yang berpotensi menyumbat aliran air," katanya.