Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah satu orang, sehingga total kasus positif terpapar secara kumulatif sejak pandemi hingga Kamis menjadi 57.436 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Kamis, tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banguntapan, sehingga kasus aktif atau yang isolasi di wilayah tersebut menjadi sembilan orang.
Dalam periode yang sama, untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh nol orang, sehingga total angka kesembuhan dari paparan virus corona di Bantul tetap berjumlah 55.850 orang.
Begitu juga dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia tercatat nol orang, atau tidak ada laporan kasus baru, sehingga total kasus kematian di Bantul masih tercatat 1.569 orang.
Jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul per Kamis ini masih 17 orang, berasal dari Banguntapan sembilan orang, Imogiri lima orang, dan Sewon, Pajangan, Bantul masing-masing satu orang.
Disebutkan pula untuk 12 kecamatan di Bantul lainnya tidak terdapat kasus aktif COVID-19 atau sudah nol kasus, yaitu Sedayu, Kasihan, Piyungan, Pleret, Jetis, Dlingo, Pandak, Bambanglipuro, Pundong, kemudian Sanden, Srandakan, dan Kretek.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan kembali tentang dua perisai diri yang harus dilakukan masyarakat sebagai upaya menangkal penularan COVID-19 menyusul adanya kasus penularan dalam beberapa hari terakhir.
"Jadi virus COVID-19 ini kan menular lewat udara, karena menular lewat udara maka kita perlu dua tameng, dua perisai diri yaitu perisai dari dalam dengan memakai masker dan dari dalam dengan vaksin," katanya.
Menurut dia, kedisiplinan masyarakat menggunakan masker itu sangat penting, karena teorinya kalau orang tersebut memakai masker, kalau ada tebaran virus atau penyakit menular tentu tidak akan masuk ke tubuh.
"Teorinya seperti itu, sehingga protokol kesehatan utamanya masker itu jangan dianggap imbauan-imbauan yang tidak penting, itu sangat penting, kita terus mengingatkan itu, utamanya saat berkumpul dengan banyak orang," katanya.
Berita Lainnya
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib