KBRI Den Haag berdayakanUMKM perempuan

id KBRI Den haag, pemberdayaan perempuan

KBRI Den Haag berdayakanUMKM perempuan

Tangkapan layar Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, dalam acara seminar daring bertajuk "Perempuan Indonesia Inspiratif. Belanda: Pintu masuk utama ke Eropa!” yang digelar pada Sabtu (22/1/2022) malam waktu Jakarta. (ANTARA/Aria Cindyara)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas, menegaskan komitmen perwakilan RI di Belanda untuk mendukung para WNI yang merupakan pelaku bisnis di Belanda, utamanya perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal tersebut dikatakan Dubes Mayerfas dalam acara seminar daring bertajuk "Perempuan Indonesia Inspiratif. Belanda: Pintu masuk utama ke Eropa!” yang digelar pada Sabtu malam waktu Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Mayerfas mengatakan bahwa perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya penanganan pandemi serta upaya pemulihan ekonomi yang terdampak oleh COVID-19.

Dia pun mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap perempuan dan ekonomi secara keseluruhan. Tak terkecuali bagi para diaspora Indonesia di Belanda, yang merupakan pelaku usaha perempuan.
 

“Ada setidaknya tiga hal yang dapat dilakukan untuk mendukung peningkatan kontribusi dari perempuan Indonesia di Belanda, pertama adalah meningkatkan kemampuan di bidang masing-masing,” ujar dia.

Dia memaparkan bahwa peningkatan kapasitas diri merupakan salah satu hal kunci yang perlu dilakukan. Upaya tersebut juga perlu disesuaikan dengan situasi dunia pada saat tertentu. Misalnya, dengan kondisi normal baru yang dihadapi komunitas global selama masa pandemi ini, berbagai kondisi baru muncul sebagai hasil dari berbagai penyesuaian yang harus dilakukan, sehingga kapasitas para pelaku usaha pun juga perlu diadaptasi lagi.

Kemudian, dia mengatakan bahwa literasi digital juga menjadi bagian penting dalam mendorong kontribusi perempuan dalam dunia bisnis, terutama dengan munculnya berbagai e-commerce dan platform jual beli daring lainnya.
 

Sementara bagian ketiga yang dapat mendorong pemberdayaan perempuan adalah jejaring atau networking.

“Ini menjadi sarana kita untuk menambah kemampuan untuk belajar dari satu sama lain,” paparnya.

Dia menjelaskan bahwa untuk saat ini, belum ada program khusus yang digelar oleh KBRI Den Haag yang secara khusus mendorong pemberdayaan perempuan pelaku UMKM WNI di Belanda, namun pihaknya sangat terbuka akan berbagai program yang dapat diusulkan oleh para pelaku usaha itu sendiri dan KBRI Den Haag siap untuk memfasilitasi.

“Kita bisa bangun sebuah sinergi; apa saja kita bangun sesuai dengan apa yang menurut kita dan menurut masyarakat Indonesia juga bagus. Sekarang banyak program-program di KBRI yang dibangun atas usul dari kita (masyarakat),” ujarnya.
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024