Pemkab Kulon Progo berangkatkan dua keluarga transmigrasi ke Mahalona

id Transmigrasi,Disnakertrans Kulon Progo,Mahalona ,Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo berangkatkan dua keluarga transmigrasi ke Mahalona

Calon transmigran dari Kulon Progo mengangkat barang dimasukkan ke bus pada Kamis (18/8). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memberangkatkan dua keluarga bertransmigrasi ke Mahalona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Ini yang pertama setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan karena pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo Nur Wahyudi di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan dua keluarga yang diberangkatkan transmigrasi, yakni keluarga Suparlan dari Sidomulyo dan keluarga Muh Fadlie dari Karangsewu.

Setelah pelepasan di Disnakertrans Kulon Progo, transmigran tersebut diberangkatkan ke Transito DIY. Setelah dilakukan pembekalan dengan peserta transmigran dari kabupaten /kota di DIY total 15 KK.

Baca juga: Kemendes PDTT: Penempatan transmigran setiap tahun belum ideal

"Mereka direncanakan diberangkatkan ke Sulawesi melalui Bandara YIA pada Minggu 21 Agustus," katanya.

Nur Wahyudi mengatakan dua kepala keluarga transmigran ke Mahalona sudah melalui tahapan pelatihan dan seleksi. Wilayah Mahalona ini komoditas andalannya adalah padi dan lada (merica).

"Kami berharap mereka dapat mengubah nasib lebih baik dan sukses di sana," katanya.

Kepala Bidang Transmigrasi Disnakertrans Kulon Progo Heri Widada menambahkan kuota transmigrasi yang diterima tahun ini sebanyak enam keluarga, yakni empat keluarga di Raimuna Sulawesi Tenggara dan dua keluarga di Mahalona, Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan pada masa COVID-19 sudah ada peminatnya, namun karena lamanya menunggu pemberangkatan, sehingga yang masih bertahan sampai adanya instruksi pemberangkatan oleh kementerian hanya yang ditempatkan di Mahalona.

"Kalau sebelum COVID-19 rutinitas pemberangkatan calon transmigran di akhir tahun, namun karena lokasi sudah siap, diberangkatkan pertengahan tahun," katanya.

Baca juga: Kemendes PDTT tingkatkan optimisme calon transmigran agar sejahtera di tanah harapan

Selain mendapat rumah tinggal, transmigran mendapatkan lahan sekitar dua hektare dan modal Rp8 juta per KK.

"Kami berharap mereka berhasil dan sukses di lokasi transmigrasi," katanya.

Sebelumnya, Kulon Progo pada tahun-tahun yang lalu juga sudah mengirimkan transmigran di Mahalona dan rata-rata sukses mengelola lahan yang ditanami lada maupun padi.

Salah satu transmigran, Suparlan mengatakan dirinya mantap mengikuti transmigrasi, karena tidak memiliki lahan untuk bertani atau untuk rumah tempat tinggal.

"Saudara saya banyak, tanah warisan tidak cukup untuk tempat tinggal, jadi saya bertekad ikut transmigrasi," katanya.

Baca juga: Bantul memberangkatkan lima keluarga calon transmigran ke Sulawesi Barat
Baca juga: Transmigran asal Kota Yogyakarta akan diberangkatkan pertengahan Desember