Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebut, alternatif pembayaran parkir secara non tunai menggunakan QRIS yang sudah diuji coba di dua lokasi parkir belum banyak dimanfaatkan oleh pengguna jasa.
"Sejak uji coba dilakukan pada Maret, memang belum banyak pengguna jasa yang memanfaatkan pembayaran parkir non tunai," kata Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Imanudin Aziz di Yogyakarta, Sabtu.
Uji coba pembayaran parkir secara non tunai menggunakan QRIS dilakukan di dua lokasi yaitu parkir tepi jalan umum di Jalan Prof. Yohannes dan di Tempat Khusus Parkir Limaran.
Menurut dia, pengguna jasa masih lebih memilih membayar parkir secara tunai dibanding menggunakan QRIS.
"Pembayaran non tunai menggunakan QRIS adalah alternatif pembayaran saja. Ketika pengguna jasa mungkin tidak memiliki uang pecahan kecil, maka cukup memindai QRIS untuk melakukan pembayaran," katanya.
Pada awalnya, Aziz berharap, akan ada banyak pengguna jasa parkir di Jalan Prof. Yohannes yang mengakses pembayaran QRIS karena sebagian besar pengguna jasa adalah generasi muda, mahasiswa, dan pelajar yang datang berkunjung ke Galeria Mal.
"Mahasiswa atau pelajar ini tentu lebih familiar dengan penggunaan QRIS untuk pembayaran non tunai. Tetapi, memang belum banyak yang memanfaatkan," katanya.
Hal serupa terjadi di TKP Limaran yang sebagian besar pengguna jasa parkir adalah pedagang atau pelaku usaha di seputar kawasan tersebut.
Meskipun demikian, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta tetap memberikan alternatif pembayaran parkir secara non tunai dan meminta juru parkir di dua tempat parkir tersebut untuk terus menyosialisasikannya.
"Nantinya, akan ada seragam khusus untuk juru parkir di dua lokasi parkir yang sudah menerapkan pembayaran QRIS tersebut. Juru parkir juga akan dilengkapi dengan ID-card untuk memudahkan transaksi pembayaran serta banner QRIS," katanya.
Ia pun meyakini, juru parkir tidak akan keberatan dengan sistem pembayaran non tunai tersebut meskipun tidak bisa menerima uang secara langsung dari pengguna jasa. "Semangat juru parkir untuk menyosialisasikan pembayaran dengan QRIS juga perlu diapresiasi," katanya.