Destinasi Bukit Paralayang menyajikan wisata pemandangan laut selatan DIY

id Bukit Paralayang ,Wisata pemandangan laut ,Puncak Watu Gupit

Destinasi Bukit Paralayang menyajikan wisata pemandangan laut selatan DIY

Wisatawan menikmati momen menjelang waktu sunset atau matahari terbenam di Bukit Paralayang Watu Gupit, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. ANTARA/Hery Sidik.

Yogyakarta (ANTARA) - Destinasi wisata Bukit Paralayang Watu Gupit di wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyajikan pemandangan laut selatan provinsi ini dari atas ketinggian puncak di sebelah timur Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul itu.

Camat Purwosari, Wahyu Ardi Nugroho di Bukit Paralayang, Sabtu, mengatakan selain pemandangan laut selatan sebagai andalan daya tarik wisata, puncak Watu Gupit juga menyajikan pemandangan hamparan perbukitan di sebagian wilayah Bantul dan Gunung Kidul.

"Pengembangan wisata dengan atraksi utama wisata saujana, yaitu melihat pemandangan laut, pemandangan pegunungan, dan yang paling unggulannya ketika waktu sunset (matahari terbenam)," katanya.

Menurut dia, pengembangan wisata Bukit Paralayang Watu Gupit yang kebijakannya dikoordinir Dinas Pariwisata dan pengelolaan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) bersama kecamatan Purwosari itu memang untuk memberikan pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis.

Hal tersebut, karena akses untuk menuju lokasi wisata puncak Watu Gupit, wisatawan dari Yogyakarta melewati kawasan wisata Pantai Parangtritis, yang kemudian terus naik menuju perbukitan di sebelah timur pantai andalan Kabupaten Bantul itu.

"Jadi waktu sore Bukit Paralayang ini ramai menyaksikan sunset, dan ketika jam 14.00 WIB, wisatawan mulai berdatangan, sampai waktu magrib (pukul 18.00 WIB)," katanya.

Selain wisata pemandangan, kata dia, Bukit Paralayang Watu Gupit, sesuai namanya juga menyajikan wisata minat khusus, yaitu paralayang, olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain, dari puncak tersebut dan landing menuju wilayah Pantai Parangtritis Bantul.

"Dari sisi angin, tempat dan seterusnya tempat turunnya paralayang di tepi pantai sangat memungkinkan. Cuma untuk wisata paralayang tidak setiap saat bisa, karena kondisi angin pada bulan yang satu dengan yang lain tidak sama," katanya.

Sementara itu, pengelola Bukit Paralayang Watu Gupit, Guntoro mengatakan objek wisata tersebut dibuka untuk kunjungan wisatawan mulai 2017, setelah ada pembangunan sejumlah fasilitas pendukung dari Pemda, yaitu kios-kios, pendopo dan tempat penyimpanan alat paralayang.

"Sebelum wisata dibuka itu kegiatan paralayang sudah ada, sebenarnya objek wisatanya lokasinya Watu Gupit, namun dikarenakan ada kegiatan paralayang di sini dibesarkan dengan nama puncak Bukit Paralayang," katanya.

Dia mengatakan untuk tarif retribusi masuk wisata Bukit Paralayang diberlakukan sebesar Rp5.000 per orang, sedangkan untuk wisata paralayang yang didampingi instruktur berpengalaman dibebankan tarif sebesar Rp450.000 per orang.

"Untuk tingkat kunjungan kalau hari biasa pada kisaran 400 sampai 500 orang, kalau akhir pekan bisa sampai 1.000 sampai 1.200 pengunjung per hari," katanya.