Dikembangkan, perpustakaan berbasis inklus di Indonesia

id Perpustakaan,Tingkat literasi,Buku digital

Dikembangkan, perpustakaan berbasis inklus di Indonesia

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto di Jakarta, Kamis (14/9/2023). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mengembangkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi dan lingkungan yang ramah serta terbuka bagi semua orang, sehingga menjadi ruang baca menyenangkan.

“Kami berharap agar masyarakat menjadikan perpustakaan sebagai tempat baca yang menyenangkan,” kata Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Upaya ini sejalan dengan upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui program Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang sudah diproduksi 15 juta eksemplar termasuk bagi daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T).

Anang pun berharap dapat terus berkolaborasi dengan para mitra sehingga program-program untuk meningkatkan literasi masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Kini Kemendikbudristek sedang bekerja sama dengan Gramedia yaitu melalui berlangganan ePerpus by Gramedia sehingga memudahkan masyarakat mengakses perpustakaan secara digital di mana saja dan kapan saja.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek kembangkan perpustakaan berbasis inklusi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024