Pangkalpinang (ANTARA) - BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebut konflik antara masyarakat dengan buaya di Kepulauan Babel mengalami peningkatan sebagai dampak kerusakan lingkungan dan semakin berkurangnya habitat hewan reptil tersebut.
"Dalam dua tahun terakhir kasus konflik antara orang dengan buaya meningkat," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan konflik antara orang dengan buaya banyak terjadi di daerah-daerah rawan banjir selama musim hujan. Pada saat itu buaya sering masuk ke permukiman dan bahkan menyerang warga.
"Kami memang tidak mendata kasus konflik warga dengan buaya karena tidak termasuk dalam kebencanaan alam melainkan konflik akibat kerusakan lingkungan. Namun demikian kami terus mendapatkan laporan atas kejadian-kejadian serangan buaya yang meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.
Ia menyebut contoh kasus serangan terhadap nelayan yang sedang menjaring ikan di sungai beberapa waktu, di mana tangan kanan korban harus diamputasi akibat gigitan buaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD: Konflik masyarakat dengan buaya di Babel meningkat
Berita Lainnya
Tak sehat, kualitas udara di Jagakarsa
Kamis, 15 Februari 2024 9:32 Wib
Tim Damkar Sleman evakuasi seekor buaya yang muncul di Sungai Tepus
Jumat, 26 Januari 2024 18:15 Wib
Ngeri, anak tewas diterkam buaya
Kamis, 11 Januari 2024 13:11 Wib
"Riska" dipindahkan ke Tabang Zoo
Sabtu, 25 November 2023 7:18 Wib
Kualitas udara di Jakarta, Minggu pagi, tak sehat
Minggu, 24 September 2023 7:51 Wib
Tak sehat. kualitas udara DKI Jakarta
Jumat, 15 September 2023 8:38 Wib
BKSDA Yogyakarta tangkap kembali satwa buaya muara di Sungai Oya
Senin, 3 April 2023 21:11 Wib
Anak korban diterkam buaya di Pasaman Barat ditemukan tewas
Sabtu, 1 April 2023 13:59 Wib